
Oplus_131072
Garut,Medialibas.com – Pengelolaan Dana Desa (DD) kembali menjadi sorotan publik seiring maraknya kasus penyalahgunaan anggaran di berbagai daerah. Situasi ini memantik perhatian serius Kepala Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan itikad yang baik dan benar-benar bersinergi bersama,Babinsa,Bhabinkamtibmas,LPM,BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan seluruh elemen masyarakat.
Sementara, Wawan Gunawan. Dengan nada tegas, ia menekankan bahwa Dana Desa bukan ruang untuk “bermain-main”, melainkan amanah besar yang harus dikelola secara transparan, akuntabel, dan penuh tanggung jawab.
“Dana Desa bukan milik pribadi. Itu uang rakyat, jadi jangan pernah coba-coba main-main. Sekarang sistem sudah berubah, semua serba digital, transparan, dan mudah dipantau. Kalau ada yang salah langkah, risikonya bisa sangat besar,” ujar Wawan Gunawan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/09/2025).
Era Digitalisasi, Pengawasan Makin Ketat
Perubahan sistem pengelolaan anggaran berbasis digital membuat setiap rupiah Dana Desa dapat terlacak. Tidak hanya pemerintah pusat, inspektorat daerah, hingga aparat penegak hukum, tetapi juga masyarakat umum dapat ikut memantau jalannya pembangunan desa.
Menurut Wawan, kondisi ini adalah tantangan sekaligus peluang. Tantangan karena perangkat desa dituntut lebih teliti, cermat, dan tidak boleh lalai sedikit pun. Namun, di sisi lain, transparansi ini menjadi peluang besar untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
“Kalau salah sedikit saja, konsekuensinya bisa panjang, bahkan sampai ke ranah hukum. Karena itu perangkat desa harus benar-benar disiplin, profesional, dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Transparansi Sebagai Hak Mutlak Masyarakat
Bagi Wawan Gunawan, keterbukaan bukan hanya formalitas, melainkan kewajiban mutlak. Dana Desa berasal dari uang rakyat, sehingga penggunaannya pun wajib diketahui masyarakat luas. Pemerintah Desa Sukabakti, kata dia, berkomitmen untuk menyampaikan informasi secara terbuka, mulai dari musyawarah desa (Musdes), pemasangan papan informasi anggaran, hingga laporan pertanggungjawaban resmi.
“Masyarakat punya hak penuh untuk tahu kemana arah anggaran itu digunakan. Kalau dipakai untuk membangun jalan, irigasi, atau pemberdayaan ekonomi, semua harus jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Jangan ada yang disembunyikan, karena itu justru memicu kecurigaan,” tegasnya.
Partisipasi Warga Sebagai Kontrol Sosial
Selain keterbukaan informasi, Wawan menilai partisipasi masyarakat adalah faktor kunci dalam mewujudkan pembangunan yang tepat sasaran. Menurutnya, keikutsertaan warga tidak boleh hanya sebatas hadir di forum musyawarah, melainkan harus nyata dalam pengawasan dan pelaksanaan program.
“Dana Desa itu uang rakyat, jadi rakyat juga harus ikut serta mengawasi. Dengan adanya gotong royong, pembangunan bisa lebih tepat, lebih efisien, dan hasilnya langsung dirasakan masyarakat,” ucap Wawan.
Dia juga mengingatkan, peran aktif masyarakat dalam mengawasi anggaran dapat menjadi benteng utama untuk mencegah adanya penyimpangan di tingkat desa.
Pesan Tegas: Jangan Main-Main dengan Anggaran
Peringatan keras yang disampaikan Wawan bukan tanpa alasan. Ia menyadari bahwa hingga kini, masih ada sejumlah kasus di berbagai daerah yang mencoreng nama baik desa akibat ulah oknum yang menyalahgunakan Dana Desa.
“Sekali lagi, saya tekankan, jangan pernah main-main dengan Dana Desa. Kesalahan sekecil apapun bisa membawa dampak besar, baik bagi perangkat desa maupun masyarakat. Di Sukabakti, saya pastikan semua harus sesuai aturan, transparan, dan penuh tanggung jawab,” ujarnya dengan nada tegas.
Harapan untuk Desa Sukabakti
Dengan sikap tegas yang ia pegang, Wawan Gunawan berharap Desa Sukabakti dapat menjadi contoh positif dalam pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Garut. Ia optimistis, jika pengelolaan dilakukan dengan benar, hasilnya akan terlihat nyata: infrastruktur semakin baik, roda ekonomi warga bergerak, dan kesejahteraan masyarakat tercapai.
“InsyaAllah, kalau Dana Desa ini dikelola dengan benar, transparan, dan bijak, Sukabakti akan terus maju. Tujuan utama Dana Desa adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dan itu yang selalu menjadi pegangan kami,” pungkasnya. (A1)