
Garut, Medialibas.com – Jumat (03/10/2025) Pemerhati lingkungan hidup asal Garut, Marwan, menyalakan alarm keras terhadap kelalaian pemerintah yang dinilainya telah melupakan arti penting ekosistem burung bagi keberlangsungan hidup di Bumi. Dengan nada tajam, ia menuding negara ini sedang menyiapkan liang lahat ekologinya sendiri.
“Pemerintah sibuk dengan jargon pembangunan, tetapi lupa bahwa burung adalah pengendali hama alami, penyebar biji, bahkan indikator kesehatan ekosistem. Jika burung punah, pertanian akan runtuh, hutan kehilangan regenerasi, dan manusia akan menghadapi krisis ekologi tanpa penawar,” tegas Marwan.
Menurutnya, burung bukan sekadar makhluk bersayap yang berkicau di pepohonan. Mereka adalah fondasi ekologi yang menopang keseimbangan kehidupan. Setiap kepakan sayapnya adalah “doa alam” yang kini dipatahkan oleh kerakusan manusia.
Marwan menjabarkan fungsi vital burung: mengendalikan serangga perusak, menyebarkan benih tumbuhan, mengurai bangkai, hingga menjadi “alarm biologis” ketika alam sedang terancam.
“Populasi burung menurun adalah sirene maut. Itu tanda bahaya yang dibiarkan berbunyi di telinga pejabat tuli,” kecamnya.
Ia menyoroti ancaman nyata: kerusakan habitat, perubahan iklim, dan polusi yang mendorong burung ke jurang kepunahan. Lebih dari itu, ia menilai pemerintah terlalu sibuk menghitung angka investasi ketimbang menghitung nilai kehidupan.
“Negara ini sibuk menghitung rupiah, tetapi gagal menghitung nyawa ekosistem. Tanpa burung, bumi akan sunyi, hama merajalela, dan kesehatan manusia tergadaikan,” ujar Marwan dengan nada getir.
Seruan Marwan jelas: hentikan wacana kosong, lakukan tindakan nyata.
“Selamatkan burung, selamatkan kehidupan! Jika pemerintah terus abai, maka sejarah akan menulis dengan tinta darah: negeri ini membunuh sayapnya sendiri, dan manusia akan ikut terkubur dalam sunyi,” tandasnya (AA)