Oplus_131072
![]()
Tasikmalaya, Medialibas.com – Di bawah langit cerah Minggu pagi (26/10/2025), tepian Sungai Cirengganis di Kabupaten Tasikmalaya berubah menjadi lautan semangat muda. Puluhan pemuda mengenakan kaos lapangan dan sarung tangan tampak sibuk memunguti sampah plastik yang berserakan di bantaran sungai.
Nampak Bendera bertuliskan GRIB Jaya DPC Kabupaten Tasikmalaya dan Karang Taruna Putra Cipondok berkibar gagah di antara mereka menjadi simbol persatuan di Hari Sumpah Pemuda yang semakin dekat.
Namun kegiatan ini bukan sekadar bersih-bersih. Ia adalah manifestasi nyata semangat Sumpah Pemuda gerakan dari pemuda, oleh pemuda, dan untuk bumi tempat mereka berpijak.
Kolaborasi Nyata: Pemuda Bergerak untuk Sungai dan Kehidupan
Ketua GRIB Jaya Tasikmalaya, Jajat Sudrajat, S.Pd., menegaskan bahwa aksi ini lahir dari kepedulian lintas organisasi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Kami ingin Hari Sumpah Pemuda kali ini tidak hanya jadi seremoni. Kami ingin gerakan yang berdampak, menjaga sungai yang jadi sumber kehidupan warga di dua kecamatan Ciawi dan Sukaresik. Kalau sungainya kotor, kehidupan pun ikut tercemar,” ujar Jajat.
Selain anggota GRIB Jaya dan Karang Taruna Putra Cipondok, hadir pula komunitas Pecinta Alam Tasik Utara, mahasiswa pecinta lingkungan, dan warga sekitar. Mereka bahu membahu memungut sampah, menata bantaran, serta menanam pohon untuk penghijauan.
Dukungan Pemerintah dan Legislator
Aksi para pemuda itu tak luput dari perhatian pejabat daerah. Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Alayubi, dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Yod Mintaraga, turut hadir memberikan dukungan langsung di lapangan.
Dalam dialog singkat di sela kegiatan, Wakil Bupati Asep Sopari berjanji menindaklanjuti persoalan sampah di Sungai Cirengganis secara lebih sistematis.
“Semangat pemuda ini luar biasa. Ini harus jadi pemicu perubahan. Kami akan dorong dinas terkait agar penanganan sungai ini lebih terarah,” ucapnya tegas.
Sementara itu, H. Yod Mintaraga menyampaikan apresiasi tinggi atas gerakan kolaboratif ini.
“Saya bangga melihat para pemuda turun tangan langsung. Inilah bentuk cinta tanah air yang sesungguhnya — bukan dengan kata-kata, tapi dengan kerja,” katanya.
Cirengganis, Cermin Kepedulian Bersama
Sungai Cirengganis selama ini menjadi nadi bagi ribuan warga, namun juga menjadi saksi dari tumpukan sampah rumah tangga dan limbah pertanian. Keprihatinan itu kini dijawab dengan aksi nyata.
Selain bersih-bersih, para relawan juga melakukan penanaman pohon di sekitar bantaran. Langkah kecil yang diharapkan tumbuh menjadi gerakan besar penyelamatan lingkungan di Tasikmalaya.
“Satu kali bersih-bersih mungkin tidak cukup, tapi dari sini kita belajar arti gotong royong dan tanggung jawab terhadap alam,” tutur Jajat penuh optimisme.
Semangat Sumpah Pemuda Mengalir Bersama Air Sungai
Bagi para peserta, kegiatan ini menjadi cara untuk menghidupkan kembali nilai Sumpah Pemuda bukan sekadar dihafal, tetapi dihayati dalam tindakan.
“Dulu para pemuda bersatu untuk kemerdekaan, sekarang kita bersatu untuk menjaga bumi. Semangatnya tetap sama: persatuan, tanggung jawab, dan pengabdian,” ungkap salah satu anggota Karang Taruna Putra Cipondok.
Meski lelah, senyum mereka tetap merekah. Mereka pulang membawa lebih dari sekadar hasil kerja mereka membawa pesan kuat: cinta tanah air dimulai dari menjaga lingkungan tempat kita hidup.
Dari Cirengganis, Semangat Itu Terus Mengalir
Aksi sosial GRIB Jaya dan Karang Taruna Putra Cipondok bukan hanya membersihkan sungai, tapi juga membersihkan kesadaran kita semua bahwa bumi butuh perhatian, dan pemuda punya tenaga untuk menjaganya.
Dari tepian Cirengganis, semangat Sumpah Pemuda kembali mengalir. Bukan lewat pidato, tapi lewat kerja tangan dan niat tulus yang menyatu dengan alam. (Saepuloh)
