Oplus_131072
![]()
Tasikmalaya,Medialibas.com – Sorak gembira dan tepuk tangan membahana di Aula Kantor Kecamatan Cipatujah, Selasa (28/10/2025). Di antara tawa dan wajah berpeluh bahagia, tampak barisan ibu-ibu lansia dari Desa Sindangkerta berdiri tegak dengan mata berbinar mereka baru saja dinobatkan sebagai juara pertama lomba senam lansia tingkat Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Acara yang digagas oleh Pemerintah Kecamatan Cipatujah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK ini bukan sekadar perlombaan, melainkan ruang untuk meneguhkan pesan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap sehat, aktif, dan bahagia.
Tiga Minggu Latihan, Hasil Tak Mengkhianati Usaha
Salah seorang anggota tim Sindangkerta, dengan senyum lebar, menceritakan perjuangan mereka menjelang lomba.
“Kami latihan cuma tiga minggu, tapi setiap hari sore selalu datang. Kadang pegal, tapi semangat ibu-ibu luar biasa. Kami tidak menyangka bisa juara,” ujarnya dengan mata berbinar.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pelatih mereka, Ibu Pipih, yang sabar membimbing dari awal hingga tampil di atas panggung.
“Kalau tanpa Ibu Pipih, mungkin kami tidak sampai sejauh ini. Terima kasih juga untuk panitia dan dewan juri. Kemenangan ini untuk Desa Sindangkerta dan Kecamatan Cipatujah!”
Lebih dari Sekadar Lomba
Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi, kebahagiaan, dan kebersamaan bagi para lansia dari 15 desa di Cipatujah. Aula kecamatan yang biasanya terasa formal, hari itu dipenuhi tawa, tepuk tangan, dan semangat positif yang menular.
Salah satu panitia menyebut,
“Melihat para lansia menari dan senam bersama itu sungguh menyentuh hati. Mereka memberi contoh bahwa semangat hidup tak mengenal usia.”
Seleksi Unik: Kirim Video ke Kabupaten
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Cipatujah, Aning Kartika, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari seleksi menuju lomba senam lansia tingkat Kabupaten Tasikmalaya.
Namun, yang menarik, seleksi tingkat kabupaten tidak dilakukan langsung di tempat, melainkan melalui pengiriman video penampilan dari masing-masing kecamatan.
“Dari 39 kecamatan, semuanya wajib kirim video grup senam terbaik. Sepuluh besar nanti dipanggil tampil langsung di tingkat kabupaten,” jelas Aning.
Sistem ini, lanjutnya, sangat membantu karena mempertimbangkan faktor usia peserta.
“Banyak yang sudah di atas 70 tahun, bahkan ada yang 80. Jadi seleksi lewat video ini lebih manusiawi dan aman bagi mereka,” tambahnya.
Apresiasi untuk Para Pejuang Sehat
Aning pun tak kuasa menahan haru melihat semangat para lansia.
“Ada yang usianya hampir 80 tahun tapi masih latihan dengan penuh semangat. Ini bukti bahwa kebugaran dan kebahagiaan tak mengenal usia. Kami bangga dan terinspirasi,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin, bukan hanya ketika lomba diadakan.
“Senam jangan berhenti di sini. Jadikan rutinitas tiap bulan agar tubuh tetap bugar dan hati gembira. Cipatujah harus sehat lahir batin,” tegasnya.
Semangat yang Tak Pernah Pensiun
Kemenangan tim Sindangkerta bukan semata soal piala, tapi tentang semangat pantang menyerah, kekompakan, dan cinta kehidupan.
Sore itu, sebelum meninggalkan aula, para peserta saling berpelukan haru membawa pulang bukan hanya trofi, tapi juga kenangan dan rasa bangga.
“Selama badan masih bisa digerakkan, kami akan terus senam dan menari bersama,” ujar salah satu peserta sambil tertawa kecil.
Lomba senam lansia di Cipatujah pun menorehkan pesan indah: semangat hidup tidak pernah pensiun. (Saepuloh)
