Oplus_131072
![]()
Tasikmalaya,Medialibas.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk membangkitkan ekonomi kawasan selatan kini semakin nyata. Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin, S.Pd., M.A.P., menegaskan tekadnya untuk membangun Kawasan Industri Berbasis Agro (KIBA) di Kecamatan Cipatujah sebagai langkah strategis mewujudkan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berakar pada potensi lokal.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Cecep saat menghadiri kegiatan sosialisasi rencana pengembangan kawasan agroindustri di Aula Kantor Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah, pada Minggu sore, 2 November 2025.
Acara tersebut dihadiri unsur Forkopimda Kabupaten Tasikmalaya, antara lain Kapolres, Dandim 0612, Kejaksaan Negeri, Kepala Kantor BPN, serta jajaran pejabat daerah lainnya. Kehadiran mereka disambut antusias oleh Camat Cipatujah Zalkaf Drasma, S.IP., Danramil 1225 Lettu Kav. Hendra Setiawan, Kapolsek Cipatujah AKP Supian, S.H., serta Kepala Desa Ciandum Romlan beserta tokoh masyarakat dan kelompok tani-nelayan setempat.
Pemkab Fokus Benahi Infrastruktur dan Optimalkan Tanah Negara
Dalam paparannya, Bupati Cecep menyoroti pentingnya infrastruktur dan tata kelola lahan sebagai fondasi utama pembangunan ekonomi selatan.
Ia menegaskan bahwa Pemkab Tasikmalaya akan memprioritaskan pembangunan akses jalan dari Kampung Cisanggar hingga Cireundeu, sekaligus menata ulang pemanfaatan lahan Tanah Negara (TN) di Desa Ciandum yang sebelumnya dikelola oleh PT Genteng Marba dengan status Hak Guna Usaha (HGU).
Menurutnya, HGU tersebut telah berakhir sejak tahun 1980 dan belum pernah diperpanjang. “Kondisi ini memberi peluang bagi pemerintah daerah untuk mengambil alih pengelolaan lahan melalui mekanisme yang sah dan transparan,” jelas Cecep.
“Tanah ini sudah lama tidak produktif. Kami berencana mengajukan izin pengelolaan kepada Kementerian ATR/BPN, agar bisa dikelola langsung oleh BUMD untuk kepentingan masyarakat luas,” tambahnya.
Bangun Ekosistem Ekonomi Baru Berbasis Agro
Bupati Cecep memaparkan bahwa konsep Kawasan Industri Berbasis Agro akan mengintegrasikan potensi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dalam satu ekosistem yang saling menopang.
Selama ini, lanjut Cecep, hasil laut para nelayan di wilayah selatan lebih banyak dijual mentah ke luar daerah tanpa pengolahan lanjutan. “Padahal kalau diolah di sini, bisa menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja baru,” tegasnya.
“Kita ingin ubah pola pikir masyarakat. Dari ikan mentah bisa jadi produk olahan, dari hasil pertanian bisa dikembangkan menjadi bahan industri. Pemuda lokal harus terlibat agar ekonomi berputar di daerah sendiri,” katanya penuh semangat.
Apresiasi dan Harapan dari Warga Ciandum
Kepala Desa Ciandum, Romlan, menyambut baik rencana besar Bupati Cecep tersebut. Ia menyebut pembangunan kawasan agroindustri akan menjadi titik balik kemajuan wilayah selatan.
“Program ini sangat kami nantikan. Kalau benar-benar terealisasi, bukan hanya membuka lapangan kerja tapi juga mengangkat taraf hidup masyarakat kami,” ujarnya.
Romlan berharap pemerintah pusat dapat mendukung langkah Pemkab Tasikmalaya, terutama dalam proses pengalihan status lahan agar bisa segera dimanfaatkan secara produktif.
Sinergi Semua Pihak, Menuju Tasikmalaya Selatan yang Maju
Dukungan terhadap rencana pembangunan kawasan agro juga datang dari unsur Forkopimda yang menilai langkah tersebut sebagai strategi cerdas membangun kemandirian ekonomi daerah.
Potensi sumber daya alam Tasikmalaya selatan yang selama ini belum tergarap optimal diharapkan dapat menjadi sumber kemakmuran baru bagi masyarakat.
“Tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri. Kita butuh kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pelaku usaha lokal. Dengan sinergi, Cipatujah akan menjadi wajah baru kemajuan ekonomi Tasikmalaya bagian selatan,” tutur Bupati Cecep menutup sambutannya.
Acara kemudian ditutup dengan sesi dialog interaktif antara Bupati dan warga, yang berlangsung hangat dan penuh harapan. Semangat optimisme pun tampak menggelora menandai awal baru kebangkitan ekonomi Tasikmalaya selatan.
(Saepuloh)
