Oplus_131072
![]()
Ciamis,Medialibas.com – Dunia jurnalistik kembali dikejutkan oleh beredarnya sebuah video Kepala Desa Mekarmukti, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Asep Ari, yang dianggap melecehkan profesi wartawan. Video berdurasi singkat yang viral di Facebook itu memicu gelombang kecaman dan kemarahan dari berbagai kalangan insan pers di Indonesia.
Dalam rekaman tersebut, Asep Ari yang tengah menghadiri kegiatan PPDI di Desa Sadananya, terdengar melontarkan pernyataan bernada menantang dan merendahkan profesi wartawan. Dengan nada tinggi, ia berkata:
“Wartawan sama saya, wartawan tanggung jawab saya, beradu sama saya, saya tidak akan mundur.”
Pernyataan itu dinilai tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat publik dan dianggap mencederai kehormatan profesi wartawan yang memiliki mandat undang-undang dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Organisasi Pers Kutuk Ucapan Kades Mekarmukti
Organisasi media, komunitas jurnalis, hingga para pengamat pers kompak menyayangkan sikap Asep Ari. Mereka menilai ucapan tersebut menunjukkan arogan dan ketidakpahaman terhadap peran pers sebagai pilar demokrasi yang menjaga transparansi pemerintahan.
“Ini bukan sekadar ucapan emosional. Ada unsur pelecehan terhadap profesi yang dilindungi UU Pers. Tindakan seperti ini berbahaya dan bisa memicu intimidasi lebih jauh terhadap wartawan,” ujar salah satu perwakilan organisasi pers.
Beberapa jurnalis menambahkan bahwa pernyataan tersebut dapat mengganggu hubungan harmonis antara pemerintah desa dan media yang selama ini berkolaborasi dalam menyampaikan informasi kepada publik.
Desakan Pemeriksaan Hukum Menguat
Selain kecaman, tekanan publik juga meningkat agar aparat penegak hukum menindaklanjuti persoalan ini. Kalangan aktivis kebebasan pers menilai bahwa ucapan bernada mengancam terhadap profesi wartawan tidak boleh dibiarkan begitu saja.
“Intimidasi verbal dari pejabat publik harus disikapi dengan serius. Ini bukan soal personal, melainkan soal perlindungan terhadap kebebasan pers,” ujar seorang aktivis.
Mereka menekankan bahwa wartawan bekerja dengan mandat konstitusional untuk mencari, mengolah, dan menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. Pelecehan terhadap profesi tersebut dapat menghambat fungsi kontrol sosial yang sangat dibutuhkan publik.
Viral di Medsos, Publik Ramai Menyuarakan Kecaman
Video tersebut kini dibagikan secara luas di berbagai platform media sosial. Warganet ramai-ramai mengungkapkan kekecewaan dan mengecam ucapan sang kades. Bahkan sejumlah pengguna menandai akun pemerintah daerah serta instansi terkait, meminta mereka mengambil sikap tegas.
Beberapa komentar menyebut bahwa tindakan Asep Ari mencoreng nama baik pemerintahan desa dan dapat merusak hubungan antara pemerintah dan masyarakat melalui media.
Pengingat Pentingnya Menghormati Profesi Wartawan
Insan pers mengimbau seluruh pejabat publik agar lebih bijak dan berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan yang berkaitan dengan profesi apa pun, terutama wartawan.
“Wartawan bekerja untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat. Jika pejabat publik tak menghormati profesi ini, maka demokrasi kita dalam bahaya,” ujar seorang wartawan senior.
Dengan terus beredarnya video tersebut dan meningkatnya tekanan publik, masyarakat kini menantikan respons resmi dari aparat penegak hukum dan pemerintah daerah.
Di sisi lain,insan pers berharap kasus ini bisa menjadi pembelajaran penting agar hubungan antara media dan pemerintah tetap berjalan profesional, saling menghargai, dan berorientasi pada kepentingan publik. (Saepuloh)
