![]()

Garut, Medialibas. Com, – Dalam budaya Sunda, pemahaman tentang lingkungan hidup bukan hanya persoalan alam fisik, tetapi juga mencakup spiritualitas, etika hidup, dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Alam dipandang sebagai titipan yang harus dijaga serta dilestarikan, demi keberlanjutan kehidupan generasi mendatang. (4 Desember 2025)
Ada beberapa konsep kunci dalam falsafah Sunda terkait lingkungan:
1️⃣ Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh
Tiga prinsip hubungan antar makhluk:
Silih Asah → saling memberi ilmu tentang kebaikan hidup dan alam
Silih Asih → saling menyayangi sesama manusia dan makhluk lain
Silih Asuh → saling menjaga, melindungi, dan bertanggung jawab
Prinsip ini menjadi dasar etika ekologis: manusia tidak boleh eksploitatif, melainkan hidup harmonis dengan alam.
2️⃣ Tri Tangtu di Buana
Pembagian alam semesta menjadi tiga harmoni:
Buana Nyungcung → alam gaib / ketuhanan
Buana Panca Tengah → alam manusia
Buana Larang → alam bawah / unsur material
Konsep ini mengajarkan keseimbangan kosmik. Kerusakan lingkungan dianggap sebagai ketidakharmonisan hubungan manusia dengan jagat raya.
3️⃣ Sunda Wiwitan dan Kearifan Adat
Dalam ajaran Sunda Wiwitan dan komunitas adat seperti Kasepuhan Ciptagelar:
Alam adalah indung (ibu)
Sungai, gunung, hutan diperlakukan sebagai makhluk bernyawa
Ada pantangan menebang pohon sembarangan, mengaliri sungai dengan racun, atau merusak tanah
Mereka mempraktikkan sistem pertanian ramah lingkungan seperti:
Ngahuma (ladang) secara bergilir
Leuweung tutupan (hutan larangan yang tidak boleh diganggu)
Ritual sesajen sebagai bentuk hormat pada penjaga alam
4️⃣ Falsafah “Leuweung Ruksak, Cai Beak, Manusa Balangsak”
Artinya:
Jika hutan rusak, air akan hilang, dan manusia akan sengsara.
Ini menggambarkan hubungan sebab-akibat ekologis yang sangat modern, walaupun berasal dari nilai tradisional.
5️⃣ Konsep Tripola Ruang Sunda
Leuweung Larangan → hutan yang dilindungi
Leuweung Tutupan → hutan yang boleh dimanfaatkan terbatas
Leuweung Garapan → lahan penghidupan masyarakat
Konsep ini mirip dengan pembagian kawasan konservasi modern, membuktikan kecerdasan ekologis leluhur Sunda.
🌱 Nilai Utama Lingkungan dalam Budaya Sunda
Nilai Makna Contoh Perilaku
Hormat ka alam Alam sebagai hidup dan suci Menjaga sumber mata air, tebang pilih
Ajeg & Selaras Keseimbangan kehidupan Tidak merusak saat memanfaatkan
Tanggung jawab generasi Warisan untuk anak cucu Reboisasi, lestarikan benih lokal
🔍 Kesimpulan
Budaya Sunda memiliki kearifan ekologis yang sangat kuat. Bagi orang Sunda, menjaga lingkungan bukan tren, melainkan identitas dan tata nilai kehidupan:
“Ngajaga alam, sarua jeung ngajaga diri sorangan.”
(Menjaga alam berarti menjaga diri sendiri) (red)
