![]()
(Oleh: Dadang Utun)
Kota Bandung,Medialibas.com – Ada sebuah permata di jantung Tanah Pasundan, selama ini dikenal sebagai pusat kreativitas, pendidikan, dan geliat ekonomi di Jawa Barat. Namun di balik pesonanya, tersimpan kerentanan yang tidak bisa diabaikan. Data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2023 menunjukkan bahwa banyak wilayah di Kota Bandung berada pada kategori risiko sedang hingga tinggi.
Ancaman bencana yang dihadapi bukanlah satu atau dua saja melainkan multi-bencana: banjir kiriman dari wilayah hulu, pergerakan tanah dan longsor di kawasan perbukitan, hingga potensi gempa bumi yang mengingatkan pada duka mendalam Gempa Cianjur 2022. Semua ini menuntut perubahan mendasar dalam cara kota ini memandang penanggulangan bencana.
Bandung tidak lagi bisa mengandalkan pendekatan reaktif. Penanggulangan bencana adalah perjalanan panjang maraton yang membutuhkan strategi matang di fase pra-bencana, yaitu melalui tiga pilar utama: Pemetaan Risiko, Mitigasi, dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Landasan Hukum dan Perubahan Orientasi
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menjadi tonggak penting yang mengarahkan perubahan paradigma. UU ini menggeser fokus dari sekadar respons cepat ketika bencana terjadi, menuju tindakan preventif yang menekankan kesiapsiagaan dan upaya mengurangi risiko sejak dini.
Peraturan ini menegaskan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah. Ini adalah tanggung jawab bersama melibatkan seluruh unsur: pemerintah, akademisi, sektor swasta, komunitas, hingga individu masyarakat.
Dalam kerangka IRBI, risiko bencana (R) lahir dari interaksi antara Ancaman (Hazard), Kerentanan (Vulnerability), dan Kapasitas (Capacity). Kota Bandung berada pada posisi yang menantang karena ketiga unsur tersebut saling beririsan dan memengaruhi secara signifikan.
Dengan pemetaan risiko yang lebih akurat, penguatan kapasitas masyarakat, serta strategi mitigasi yang terukur dan berbasis data, Bandung berpeluang besar menjadi kota yang tidak hanya tumbuh pesat, tetapi juga tangguh menghadapi ancaman bencana di masa mendatang.
