
Bandung,Medialibas.com – Sorotan dunia olahraga taekwondo di Kota Bandung kembali tertuju pada sosok muda berbakat, Muhammad Farrel Bintang Pratama Haryadi. Bocah berusia 11 tahun itu kini resmi menyandang sabuk poom, sebuah pencapaian prestisius yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan kariernya sebagai atlet taekwondo.
Sabuk poom, yang berwarna setengah merah dan setengah hitam, bukanlah sembarang sabuk. Tingkatan ini diperuntukkan khusus bagi atlet taekwondo berusia di bawah 15 tahun, sebagai pengakuan atas keterampilan teknik, kekuatan mental, serta sportivitas yang telah terbentuk. Dengan raihan ini, Farrel menegaskan dirinya sebagai salah satu bibit unggul yang layak diperhitungkan di masa depan.
Awal Perjalanan: Dari Latihan Biasa Menuju Serius Berprestasi
Perjalanan Farrel di dunia taekwondo dimulai sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Awalnya, olahraga bela diri asal Korea ini hanya menjadi aktivitas tambahan untuk menyalurkan energi dan melatih disiplin. Namun seiring waktu, semangatnya kian tumbuh.
Di bawah naungan STC Taekwondo Academy Bandung, Farrel menunjukkan perkembangan luar biasa. Arena latihan menjadi rumah kedua baginya. Rutinitas mengulang gerakan, memperbaiki teknik tendangan, hingga disiplin fisik yang ketat ia jalani dengan penuh konsistensi. Dari situlah perlahan Farrel menapaki jalan menuju panggung prestasi.
Jejak Prestasi di Usia Muda
Farrel bukan sekadar penggemar taekwondo. Ia sudah membuktikan diri dengan raihan prestasi di berbagai kejuaraan. Salah satu pencapaiannya yang paling membanggakan adalah medali emas pada ajang nasional yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta.
Tak hanya itu, Farrel juga dipercaya mewakili sekolahnya dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kota Bandung. Pengalaman tersebut semakin memperkaya jam terbangnya dalam menghadapi kompetisi tingkat tinggi.
Apresiasi dari Pelatih dan Klub
Keberhasilan Farrel tidak terlepas dari bimbingan para pelatih di STC Taekwondo Academy Bandung. Klub ini dikenal konsisten melahirkan atlet muda dengan menekankan keseimbangan antara teknik, mental, dan sportivitas.
“Farrel adalah contoh nyata dari buah kesabaran dan kerja keras. Meski usianya masih sangat muda, semangatnya luar biasa. Sabuk poom ini adalah hasil dari konsistensi latihan dan disiplin yang ia jalani.
Kami yakin ia bisa melangkah lebih jauh dan menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda lainnya,” ujar Tjetjep Setiawan Dan VI Kukkiwon, Pembina sekaligus Penanggung Jawab STC Taekwondo Academy Bandung,saat diwawancarai Medialibas.com pada. Sabtu,(23/08/2025).
Kebanggaan Keluarga
Di balik prestasi seorang anak, selalu ada doa dan dukungan keluarga. Sang ayah, Haryadi Mujianto, mengungkapkan kebahagiaannya melihat putranya menapaki jalur prestasi di dunia olahraga.
“Kami bangga dan bersyukur atas pencapaian Farrel. Sejak awal, kami hanya ingin ia senang berlatih dan berkembang dengan baik. Tapi ternyata, dengan kerja kerasnya, ia mampu meraih sesuatu yang lebih besar. Harapan kami, Farrel tetap rendah hati, terus belajar, dan berlatih lebih giat agar bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi,” ungkapnya.
Makna Sabuk Poom bagi Farrel dan Taekwondo Bandung
Bagi seorang anak berusia 11 tahun, sabuk poom bukan hanya sekadar tingkatan. Ia adalah simbol kedewasaan dalam olahraga bela diri, bukti bahwa sang atlet sudah memiliki fondasi teknik dan mental untuk naik ke jenjang lebih tinggi.
Pencapaian ini juga menjadi kebanggaan bagi Kota Bandung, yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah dengan pembinaan atlet bela diri yang kuat. Farrel menjadi representasi generasi muda Bandung yang siap bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional.
STC Taekwondo Academy dan Komitmen Mencetak Generasi Berprestasi
STC Taekwondo Academy Bandung terus menunjukkan komitmennya dalam membina atlet muda. Fokusnya tidak hanya pada teknik bertarung, tetapi juga membentuk karakter, disiplin, dan sportivitas. Dengan pola pembinaan sejak usia dini, klub ini berharap mampu melahirkan generasi emas taekwondo Indonesia di masa depan.
“Di STC, kami ingin anak-anak tidak hanya mahir secara teknik, tapi juga tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, rendah hati, dan berjiwa sportif. Farrel adalah salah satu contoh sukses dari visi itu,” tambah Tjetjep Setiawan.
Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah
Dengan pencapaian sabuk poom ini, langkah Farrel baru saja dimulai. Jalan menuju sabuk hitam penuh masih terbentang lebar. Namun dengan semangat dan ketekunan yang sudah ia tunjukkan, masa depan cemerlang bukanlah hal yang mustahil.
Kini, Farrel terus berlatih, menyiapkan diri untuk tantangan lebih besar di masa depan. Tidak hanya mengharumkan nama keluarga dan klub, tetapi juga membawa nama Bandung, bahkan Indonesia, di kancah internasional.
Muhammad Farrel Bintang Pratama Haryadi adalah bukti nyata bahwa mimpi besar bisa diraih sejak dini. Dari arena latihan sederhana, ia kini berdiri di panggung prestasi, menyandang sabuk poom sebagai tanda perjalanan panjang yang baru saja dimulai. (DK)