
Garut,Medialibas.com – Matahari pagi baru saja muncul dari balik perbukitan ketika halaman Kantor Kecamatan Sukawening mulai dipenuhi warna abu-abu. Seragam Linmas yang rapi, sepatu mengilap, dan wajah-wajah penuh semangat tampak bersiap mengikuti Lomba Baris-Berbaris Linmas se-Kecamatan Sukawening,Kabupaten Garut, Jawa Barat. Rabu,(13/08/2025).
Bagi sebagian orang, ini hanya lomba perayaan kemerdekaan. Tapi bagi Asep Rahmat (42), anggota Linmas Desa Sukamukti, ini adalah panggung untuk menunjukkan bahwa Linmas bukan sekadar penjaga keamanan saat acara desa.
“Latihan kami dimulai sejak seminggu lalu. Malam-malam pun kadang masih latihan, walau badan capek sehabis kerja di kebun,” ucapnya sambil tersenyum bangga.
Langkah Tegap, Sorak Warga
Pukul 08.00 WIB, suara aba-aba menggema. Satu per satu regu tampil, melangkah tegas di bawah tatapan dewan juri dan sorak-sorai warga. Ada yang menambahkan variasi formasi unik, ada pula yang mengandalkan keseragaman langkah yang nyaris tanpa celah.
Dari barisan penonton, anak-anak berlari kecil mengikuti gerakan peserta, seolah ingin ikut menjadi bagian dari parade. Pedagang keliling pun tak mau ketinggalan, memenuhi area sekitar dengan aroma gorengan hangat dan es sirop manis.
Kehadiran Petinggi Kecamatan
Di tepi lapangan, Camat Sukawening, Jeje Jaenal Abidin, S.STP., M.Si., berdiri bersama jajaran Forkopimcam, Kapolsek Sukawening, Iptu Budiman Suhardiana, S.H., dan Danramil Sukawening, Lettu Inf Jajang Nasiban. Mereka tak sekadar hadir, tapi benar-benar memberi semangat lewat tatapan dan tepukan tangan setiap kali regu menyelesaikan formasi.
“Ini bukan hanya lomba. Ini latihan disiplin, kekompakan, dan kebanggaan sebagai Linmas,” ujar Jeje saat memberikan amanat pembukaan.
Penentuan Juara dan Rasa Haru
Saat hasil diumumkan, sorakan memecah udara. Desa Sukamukti dinobatkan sebagai Juara 1, disusul Desa Sudalarang dan Desa Maripari. Asep, yang berdiri di barisan depan Sukamukti, tak kuasa menahan senyum lebar. “Latihan kami terbayar lunas,” katanya sambil memegang piala.
Bagi mereka, piala bukanlah tujuan utama. Yang terpenting adalah rasa kebersamaan, persaudaraan, dan keyakinan bahwa Linmas mampu tampil gagah di mata masyarakat.
Harapan di Tahun-Tahun Mendatang
Panitia bertekad menjadikan lomba ini agenda tahunan. Selain memeriahkan HUT RI, kegiatan ini dinilai mampu mempererat hubungan antaranggota Linmas dari berbagai desa, sekaligus mengingatkan masyarakat bahwa keamanan desa dijaga oleh orang-orang yang punya semangat juang tinggi.
Ketika matahari mulai condong ke barat, lapangan kembali lengang. Tapi gema langkah tegap Linmas hari itu seolah masih tertinggal di udara, menjadi pengingat bahwa semangat kemerdekaan tak hanya hidup di upacara, tapi juga di hati mereka yang menjaga desa dengan setia. (Deden.H)