
Garut,Medialibas.com – Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Desa Pangauban, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/08/2025), menjadi sorotan publik. Tidak hanya karena antusiasme ribuan masyarakat yang tumpah ruah memenuhi jalanan desa, tetapi juga karena hadiah utama yang ditawarkan benar-benar spektakuler: 9 paket umroh untuk warga.
Kemeriahan acara dimulai sejak pagi. Warga dari berbagai dusun sudah berbondong-bondong mendatangi lokasi kegiatan dengan mengenakan pakaian seragam merah putih, membawa bendera kecil, hingga yel-yel penyemangat.
Jalan santai yang digelar menjadi magnet utama, diikuti sekitar 3.500 peserta, dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Suasana penuh tawa, semangat, dan keceriaan mewarnai perjalanan warga menyusuri rute yang sudah ditentukan panitia.
Hadiah Luar Biasa, Dana Pribadi Kades
Yang membuat acara ini berbeda dari perayaan HUT RI di desa-desa lain, hadiah yang disiapkan benar-benar di luar dugaan. Kepala Desa Pangauban, H. Asep Peri Herdiana, bersama sang istri Hj. Ida Farida Ferry, dengan dukungan Er Grup Manajemen, mempersembahkan 9 paket umroh.
Sementara dari jumlah itu, tujuh paket diberikan melalui penunjukan langsung kepada warga terpilih, sementara dua paket lainnya diundi bagi peserta jalan santai.
Lebih mengejutkan lagi, semua biaya kegiatan, termasuk hadiah umroh, tidak bersumber dari APBDes, melainkan murni dari dana pribadi H. Asep Peri. Hal ini sontak mengundang decak kagum dan apresiasi warga. Bagi mereka, sikap pemimpin desa yang rela mengorbankan materi demi kebahagiaan masyarakat adalah teladan langka.
“Ini bentuk rasa syukur sekaligus kebersamaan. Dana yang digunakan murni pribadi saya. Kegiatan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk ikhtiar untuk mempererat silaturahmi, serta memotivasi warga agar tetap menjaga semangat kebangsaan dan kebersamaan,” ujar H. Asep Peri saat di wawancarai Medialibas.com Senin,(18/08/2025).
Kehadiran Tokoh dan Dukungan Penuh
Acara yang berlangsung hingga siang ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Camat Cisurupan Mamun, unsur Forkopimcam, para tokoh masyarakat, serta H. Dede Kusdinar, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, turut meramaikan kegiatan.
Dalam kesempatan itu, Dede Kusdinar menambahkan hadiah hiburan berupa uang tunai Rp100.000 untuk 20 peserta jalan santai. Ia juga menyampaikan kebanggaan sekaligus apresiasinya terhadap kepemimpinan H. Asep Peri.
“Saya sangat bangga dengan beliau. Sosok yang bekerja dengan hati, bahkan rela gajinya diberikan kepada warga. Saya berharap beliau senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus berbuat bagi masyarakat Desa Pangauban,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah warga.
Sementara itu, Camat Cisurupan, Mamun, menyebut bahwa kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana desa bisa mandiri dan kreatif tanpa harus bergantung pada anggaran pemerintah.
“Kegiatan ini luar biasa. Bisa menjadi teladan bagaimana gotong royong, inovasi, dan kemandirian terwujud dalam sebuah perayaan desa. Semoga semangat ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Garut,” tuturnya.
Antusiasme Warga Meluap
Di tengah suasana acara, terlihat wajah-wajah sumringah para peserta. Banyak warga mengaku sangat terharu dengan kepedulian Kepala Desa mereka. Tidak sedikit pula yang menyebut bahwa momen ini merupakan sejarah baru bagi Desa Pangauban, bahkan mungkin satu-satunya perayaan HUT RI di tingkat desa dengan hadiah utama umroh sebanyak itu.
Seorang warga, Siti Maryam (52), yang menjadi salah satu penerima paket umroh mengaku tidak pernah membayangkan bisa berangkat ke Tanah Suci melalui acara desa.
“Saya hanya ikut jalan santai untuk meramaikan. Ternyata Allah kasih rezeki lewat Pak Kades. Ini seperti mimpi. Terima kasih banyak untuk beliau,” ujarnya haru.
Kegembiraan warga semakin bertambah saat berbagai doorprize hiburan lainnya dibagikan, mulai dari peralatan rumah tangga, sepeda, hingga uang tunai. Suasana penuh keceriaan itu menegaskan bahwa kebahagiaan sederhana bisa lahir dari kebersamaan dan kepedulian pemimpin kepada rakyatnya.
Penutup Penuh Makna
Acara ditutup dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas nikmat kemerdekaan yang dirasakan selama 80 tahun bangsa Indonesia merdeka. H. Asep Peri dalam kesempatan itu kembali menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini bukanlah untuk mencari popularitas, melainkan bentuk nyata kecintaannya terhadap desa dan masyarakat.
“Alhamdulillah, ini semua berkat doa dan kebersamaan kita. Semoga Pangauban semakin maju, warganya sejahtera, dan kegiatan seperti ini bisa terus kita laksanakan di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya.
Puncak peringatan HUT RI ke-80 di Desa Pangauban pun menjadi catatan sejarah baru. Tak hanya meninggalkan jejak kebahagiaan, tetapi juga memberi inspirasi tentang arti kepemimpinan yang tulus, kebersamaan, dan gotong royong. Desa kecil di kaki Gunung Cikuray ini membuktikan bahwa semangat kemerdekaan bisa diwujudkan dalam bentuk kepedulian nyata bagi masyarakat. (T.Wirama)