
Oplus_131072
Garut,Medialibas.com – Suasana siang yang biasanya ramai dan padat di kawasan pertigaan Ruang Terbuka Hijau, Desa Jayaraga,Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat mendadak berubah ricuh pada Selasa (09/09/2025). Sebuah mobil jenis Feroza dengan nomor polisi Z 1390 GX yang dikendarai Pak Dolin, warga Kampung Pedes RT 01/10, Kelurahan Pataruman, melaju ugal-ugalan hingga menabrak pedagang keliling serta merusak sepeda motor warga.
Diduga kuat, Dolin mengendarai mobil dalam keadaan mabuk berat. Akibat aksi berbahaya tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 3,4 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa, namun tiga pedagang harus menelan pil pahit karena dagangannya hancur berantakan.
Detik-Detik Mencekam
Menurut keterangan warga, mobil Dolin sudah tampak mencurigakan sejak memasuki kawasan pertigaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Jayaraga. Kendaraan itu melaju zig-zag, sesekali nyaris menabrak pengendara lain. Hingga akhirnya, mobil tersebut oleng ke arah trotoar dan menghantam gerobak dagangan serta sebuah motor yang sedang terparkir.
“Dari jauh sudah terlihat aneh, mobilnya tidak bisa dikendalikan. Pas dekat sini langsung menghantam gerobak mi ayam, cincau, sama motor. Orang-orang teriak panik,” tutur Dedi (38), salah seorang saksi mata.
Kejadian itu membuat warga spontan berlarian. Beberapa pedagang hanya bisa menjerit ketika barang dagangannya berhamburan ke jalan. Suasana semakin ricuh ketika pelaku berusaha kabur. Namun, puluhan warga yang geram segera mengejar, hingga akhirnya Dolin berhasil ditangkap dan diamankan ke Kantor Desa Jayaraga untuk menghindari amukan massa.
Korban dan Kerugian Nyata
Tiga warga tercatat mengalami kerugian cukup besar akibat insiden ini, yaitu:
Abdul Latif, pemilik motor, yang harus menanggung biaya perbaikan sekitar Rp 900 ribu.
Mimam, pedagang mi ayam keliling, dengan kerugian paling besar yakni sekitar Rp 1,8 juta karena gerobak, peralatan, hingga bahan dagangannya hancur.
Henhen, pedagang cincau keliling sekaligus adik Ketua Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), menderita kerugian sekitar Rp 700 ribu akibat peralatan dan dagangannya rusak parah. Total kerugian mencapai Rp 3,4 juta, angka yang sangat memberatkan bagi para pedagang kecil yang hanya menggantungkan hidup dari hasil jualan harian.
Jeritan Pedagang Kecil
Mimam, sang pedagang mi ayam, tak kuasa menahan kesedihannya. Ia mengaku hampir putus asa karena dagangannya habis seketika akibat dihantam mobil.
“Semua rusak, panci, mangkuk, bahkan kuah mi ayam tumpah ke jalan. Saya rugi hampir dua juta. Padahal baru mulai jualan,” ungkapnya lirih.
Henhen pun tak kalah kecewa. Dengan wajah muram ia menuturkan:
“Gerobak saya sampai terguling, dagangan tumpah semua. Kalau mau jualan lagi harus keluar modal lagi. Ini benar-benar bikin susah.”
Sementara Abdul Latif menegaskan, ia ingin ada keadilan.
“Motor saya rusak parah, butuh biaya besar untuk perbaikan. Jangan sampai pelaku dilepas begitu saja. Kami minta tanggung jawab,” tegasnya.
Reaksi Warga: Geram dan Khawatir
Warga setempat mengaku marah sekaligus takut. Mereka khawatir kejadian serupa bisa berulang, bahkan berakibat fatal di kemudian hari.
“Kalau dibiarkan, besok-besok bisa ada korban nyawa. Orang mabuk jangan dibiarkan bawa kendaraan,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Aksi massa hampir tidak terbendung. Untungnya, perangkat desa cepat bertindak dengan membawa pelaku ke Kantor Desa Jayaraga.
Sikap Aparat Desa
Kepala Desa Jayaraga, Moch Syam Sakti membenarkan kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya hanya berusaha menenangkan situasi agar tidak terjadi aksi main hakim sendiri.
“Betul, pelaku diamankan warga dan dibawa ke kantor desa. Kami imbau warga agar tetap tenang, dan kasus ini langsung kami serahkan ke pihak kepolisian,” ujarnya.
Desakan Proses Hukum Tegas
Masyarakat mendesak aparat penegak hukum untuk memberikan sanksi tegas kepada Dolin. Mereka khawatir jika kasus ini hanya berakhir dengan teguran atau nasihat, maka akan menimbulkan ketidakadilan bagi korban.
“Kami tidak ingin ada kompromi. Harus diproses hukum agar jadi pelajaran bagi yang lain,” ucap salah seorang korban dengan tegas.
Selain itu, warga juga meminta agar aparat lebih serius memberantas peredaran minuman keras di Garut. Pasalnya, banyak kejadian kriminal dan kecelakaan lalu lintas yang dipicu oleh konsumsi alkohol.
“Kasus ini masih kami dalami. Pelaku sudah diamankan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar salah seorang anggota kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
Pelajaran Pahit
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat, bahwa mengemudi dalam keadaan mabuk adalah tindakan yang membahayakan banyak pihak. Tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga dapat menghancurkan mata pencaharian orang lain dalam sekejap.
“Ini harus jadi pelajaran bersama. Jangan pernah membawa kendaraan kalau sedang mabuk. Keselamatan orang lain jauh lebih berharga,” ujar seorang warga yang turut menyaksikan kejadian. (Teteng)