September 19, 2025

Dinas Lingkungan Hidup Garut Gandeng LIBAS: Menyelamatkan Kejayaan Jeruk Garut Lewat Penataan Ruang Terbuka Hijau

Oplus_131072

Loading

GARUT , Medialibas.com, – Jeruk Garut atau yang kini dikenal dengan nama Jeruk Keprok Garut kembali menjadi sorotan. Komoditas buah khas yang pernah terancam punah akibat bencana alam dan serangan hama ini kini kembali dikembangkan melalui kolaborasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut bersama Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS). Salah satu program unggulannya adalah pembangunan Taman Keprok Garut di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), sebagai upaya pelestarian sekaligus edukasi masyarakat.Sejarah Kelam Jeruk Garut: Hampir Hilang dari Peredaran
Jeruk Garut pernah menjadi primadona buah nasional karena rasa manis segar dan aromanya yang khas. Namun, keberadaannya sempat terancam serius.

Bencana Letusan Gunung Galunggung (1982): Abu vulkanik yang menyelimuti wilayah Garut menghancurkan ribuan pohon jeruk. Produksi menurun drastis, petani kehilangan harapan, dan Jeruk Garut terancam punah.

Serangan Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration): Setelah bencana, penyakit mematikan yang dibawa kutu menyerang tanaman. Pohon jeruk gagal tumbuh, kebun-kebun terbengkalai, dan buah khas Garut nyaris hilang dari pasaran (19/09/2025).

Bangkit Kembali Lewat Kolaborasi
Meski pernah jatuh, Jeruk Garut tidak benar-benar hilang. Pemerintah daerah bersama petani berjuang membangkitkannya kembali:

Varietas Unggul Nasional: Pada tahun 1999, Menteri Pertanian menetapkan Jeruk Garut sebagai varietas unggul nasional dengan nama Jeruk Keprok Garut.

Pengembangan Bibit Murni: Pemerintah daerah bekerja sama dengan balai benih untuk menghasilkan bibit jeruk berkualitas, bebas penyakit, dan disebarkan kepada petani.

Agrowisata Edukatif: Lahan-lahan perkebunan jeruk kini juga diarahkan menjadi destinasi wisata edukasi, mengajak masyarakat belajar tentang pentingnya konservasi dan pelestarian varietas lokal.

RTH dan Taman Keprok Garut: Ruang Hijau untuk Warisan Generasi
Program DLH Garut bersama LIBAS berfokus pada penataan Ruang Terbuka Hijau yang di dalamnya disiapkan Taman Keprok Garut. Taman ini bukan sekadar ruang rekreasi, tetapi juga laboratorium hidup yang menampilkan sejarah, budidaya, hingga strategi pelestarian Jeruk Garut.
“Kami ingin menjadikan Taman Keprok Garut sebagai ikon edukasi dan konservasi. Anak-anak muda bisa belajar, petani mendapat motivasi, dan masyarakat memiliki ruang hijau yang bermanfaat,” ujar perwakilan DLH Garut.

Tantangan yang Masih Menghantui
Walau berbagai upaya sudah dilakukan, perjuangan menyelamatkan Jeruk Garut masih dihadapkan pada sejumlah masalah:

Konsistensi petani dalam menjaga kualitas dan kesinambungan penanaman.

Minimnya investor yang mau menanamkan modal pada komoditas lokal.

Ancaman penyakit tanaman yang masih membayangi.

Pemerintah Kabupaten Garut kini menargetkan 1 juta pohon Jeruk Keprok Garut dapat ditanam dan disebarkan ke berbagai wilayah, sebagai simbol kebangkitan buah khas Garut ini.

Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya program RTH dan Taman Keprok Garut, diharapkan bukan hanya kelestarian jeruk ini yang terjaga, tetapi juga kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kekayaan hayati daerah.
Jeruk Garut bukan sekadar buah, melainkan identitas, warisan, dan kebanggaan Kabupaten Garut yang layak dipertahankan untuk generasi mendatang. (Red)