
Garut,Medialibas.com – Pemerintah Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengawal pembangunan desa. Hal ini terlihat saat jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) atas penggunaan Dana Desa (DD) tahap II Tahun Anggaran 2025 di Desa Mekarsari, Selasa (26/08/2025).
Monev kali ini dipusatkan di dua titik, yaitu Kampung Sindangsari RT 03/RW 03 dan Kampung Wanasari RT 02/RW 04, dengan objek utama pembangunan berupa pengerasan jalan lingkungan menggunakan Hotmix ACWC. Infrastruktur tersebut diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas warga serta mendukung perputaran ekonomi lokal.
Dipimpin Kasi PMD Cibalong
Tim Monev Kecamatan Cibalong dipimpin langsung oleh Kasi PMD, Abung Kusman, S.Sos., bersama perwakilan PUPR, Aen, Babinmas Mekarsari AIPDA Cep Apip, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perangkat desa, lembaga desa, serta para tokoh masyarakat yang turut hadir.
Dalam keterangannya, Abung Kusman menjelaskan bahwa Monev bukan sekadar rutinitas formal, melainkan sarana pembinaan dan pengawasan agar pemerintah desa semakin tertib dalam pengelolaan administrasi maupun keuangan.
“Kami melaksanakan Monev dengan serius, memeriksa pekerjaan apakah sudah sesuai program, dan memastikan laporan pertanggungjawaban benar-benar mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku,” tegas Abung.
Ia juga menuturkan bahwa pemeriksaan dilakukan menyeluruh, mulai dari dokumen hukum berupa Peraturan Desa (Perdes), laporan kegiatan, hingga hasil pengelolaan Tanah Kas Desa (TKD). Hal ini penting, menurutnya, untuk menjaga akuntabilitas dan arsip aset desa.
“Hasil pemeriksaan ini nantinya menjadi bahan evaluasi dalam administrasi pengarsipan aset desa. Baik itu berupa bangunan, jalan, tanah kas desa, ataupun barang lainnya,” tambahnya.
PUPR Tekankan Tertib Administrasi
Sejalan dengan hal tersebut, perwakilan Dinas PUPR, Aen, menekankan bahwa kegiatan monitoring juga bertujuan menilai perkembangan kinerja desa, terutama pada aspek perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan pembangunan.
Menurut Aen, pembinaan melalui Monev sangat dibutuhkan agar desa tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan kelengkapan administrasi dan pelaporan yang menjadi dasar transparansi penggunaan anggaran.
“Monitoring kali ini lebih diarahkan sebagai pendampingan dan pembinaan. Kami ingin pemerintah desa semakin tertib dalam pelaporan, sehingga ke depan tidak ada permasalahan hukum atau administrasi,” ungkapnya.
Dukungan Babinmas
Babinmas Desa Mekarsari, AIPDA Cep Apip, yang turut mendampingi, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Monev secara rutin. Menurutnya, pembangunan fisik maupun administrasi desa Mekarsari sudah berjalan dengan cukup baik, meskipun tetap perlu ditingkatkan agar lebih sempurna.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Monev Kecamatan yang selalu melakukan pembinaan, edukasi, dan pendampingan. Hal ini sangat bermanfaat bagi perangkat desa dalam menjaga ketertiban administrasi serta laporan kinerja,” ucap Cep Apip.
Harapan ke Depan
Kegiatan Monev ini tidak hanya sekadar menilai capaian pembangunan, tetapi juga memberikan masukan untuk perbaikan di masa mendatang. Dengan adanya monitoring berkelanjutan, pemerintah desa diharapkan semakin transparan, akuntabel, serta mampu mewujudkan pembangunan yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Bagi warga Mekarsari, kehadiran jalan lingkungan yang diperkeras dengan Hotmix ACWC diharapkan bisa membuka akses yang lebih mudah menuju pusat ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan. Dengan demikian, pembangunan desa tidak hanya berdampak pada infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Intinya, kegiatan Monev ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap rupiah anggaran benar-benar digunakan sesuai rencana, dan hasilnya dapat dinikmati langsung oleh masyarakat,” pungkas Abung Kusman. (Wawan Sutiawan)