![]()

Garut, Medialibas. Com, — Forum Pemerhati Lingkungan Garut (FPLG) mengeluarkan imbauan edukatif kepada seluruh elemen masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya agar lebih berhati-hati dalam pemanfaatan kawasan, khususnya kawasan hutan, lereng, daerah aliran sungai (DAS), dan lahan rawan bencana. (13 Desember 2025 )
Koordinator Forum Pemerhati Lingkungan Garut menegaskan bahwa pemanfaatan kawasan tanpa perencanaan matang dan tanpa mengindahkan daya dukung lingkungan berpotensi menimbulkan dampak serius, seperti banjir, longsor, krisis air bersih, hingga kerugian sosial dan ekonomi masyarakat.
“Lingkungan memiliki batas kemampuan. Ketika kawasan dipaksakan untuk kepentingan jangka pendek tanpa kajian ekologis, maka alam akan ‘menagih’ dalam bentuk bencana,” tegasnya.
Pemanfaatan Kawasan Harus Berbasis Aturan dan Ilmu
FPLG menekankan bahwa setiap aktivitas pemanfaatan ruang harus merujuk pada:
- Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
- Kajian lingkungan, seperti AMDAL atau UKL-UPL, terutama pada kawasan sensitif.
- Kondisi biofisik wilayah, meliputi kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan fungsi hidrologis kawasan.
Alih fungsi lahan yang tidak terkendali di daerah hulu dan lereng curam, menurut FPLG, menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya risiko bencana di wilayah Garut dan daerah di bawahnya.
Peran Semua Elemen Sangat Menentukan
Forum Pemerhati Lingkungan Garut mengajak:
- Pemerintah untuk konsisten menegakkan aturan, tidak mudah mengeluarkan izin di kawasan rawan, serta memperkuat pengawasan.
- Masyarakat agar tidak tergiur pemanfaatan lahan yang melanggar fungsi kawasan dan aktif melaporkan kerusakan lingkungan.
- Pelaku usaha untuk menjalankan kegiatan yang bertanggung jawab, berkelanjutan, dan tidak merusak ekosistem.
- Lembaga pendidikan dan tokoh masyarakat untuk terus menanamkan kesadaran ekologis sejak dini.
Edukasi sebagai Kunci Pencegahan
FPLG menilai bahwa edukasi lingkungan adalah kunci utama pencegahan kerusakan kawasan. Pemahaman tentang fungsi hutan sebagai penyangga air, peran tanah dan vegetasi dalam menahan longsor, serta pentingnya kawasan lindung harus menjadi pengetahuan bersama, bukan hanya kalangan tertentu.
“Menjaga lingkungan bukan pilihan, tapi keharusan. Jika kawasan rusak, yang menanggung akibatnya bukan hanya hari ini, tetapi generasi yang akan datang,” pungkas Forum Pemerhati Lingkungan Garut.
Melalui berita edukatif ini, FPLG berharap seluruh elemen di Garut dan sekitarnya semakin waspada, bijak, dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan kawasan demi keselamatan bersama dan keberlanjutan lingkungan hidup.
(red)
