
Karawang,Medialibas.com – Guncangan gempa bumi bermagnitudo 4,9 yang terjadi pada Rabu (20/8/2025) sore meninggalkan jejak kerusakan di sejumlah wilayah Jawa Barat. Pusat gempa berada sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman 10 kilometer, yang kemudian memicu dampak cukup signifikan di wilayah Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, sedikitnya 19 rumah warga di Karawang dilaporkan terdampak, sementara di Kabupaten Bekasi satu bangunan tempat ibadah mengalami kerusakan. Hingga kini, proses pendataan masih berlangsung guna memastikan jumlah pasti dampak kerusakan.
Rincian Wilayah Terdampak
Kerusakan di Kabupaten Karawang teridentifikasi di beberapa titik. Rumah-rumah warga yang terdampak tersebar di Desa Kutalanggeng, Desa Parungsari, Desa Wanakerta, Desa Mulyajaya, Kecamatan Telukjambe Barat, serta Kecamatan Tegalwaru. Sementara di Kabupaten Bekasi, dampak gempa dilaporkan terjadi di Kampung Walahar RT 015/006, Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu.
“Dari hasil pendataan sementara, di Kabupaten Karawang terdapat 19 rumah warga yang terdampak, sementara di Kabupaten Bekasi terdapat satu tempat ibadah yang dilaporkan mengalami kerusakan. Data ini masih dalam proses validasi dan pendataan lanjutan,” ungkap Pusdalops BPBD Jawa Barat dalam keterangan tertulis yang diterima Medialibas.com.
Upaya Cepat BPBD di Lapangan
Sejak gempa terjadi, tim BPBD Kabupaten Karawang dan Bekasi langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen cepat, berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa, dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak. Langkah ini termasuk memverifikasi kondisi bangunan, mengidentifikasi warga yang terdampak langsung, serta menyiapkan langkah darurat apabila diperlukan.
“BPBD bersama aparat desa terus melakukan pendataan serta memastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” jelas pihak BPBD Jawa Barat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan adanya korban jiwa maupun luka serius akibat gempa. Meski demikian, masyarakat tetap diingatkan untuk tidak panik, namun waspada terhadap potensi gempa susulan.
Respons dan Kondisi Warga
Sejumlah warga di Karawang dan Bekasi mengaku sempat panik saat guncangan terjadi. Getaran yang cukup kuat dirasakan di beberapa titik, membuat warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
“Getarannya lumayan terasa, kaca rumah sampai bergetar. Kami sekeluarga langsung keluar rumah karena takut ada bangunan yang roboh,” tutur salah seorang warga Desa Wanakerta.
Meski begitu, situasi saat ini sudah kembali kondusif. Aparat desa bersama petugas BPBD tetap berjaga di lapangan untuk memberikan bantuan informasi maupun pertolongan apabila dibutuhkan.
Pemerintah Imbau Tetap Siaga
Pemerintah daerah bersama BPBD Jawa Barat menegaskan bahwa langkah penanganan darurat terus dilakukan. Selain pendataan kerusakan, koordinasi juga melibatkan unsur TNI, Polri, dan relawan di tingkat desa.
“Proses validasi data sangat penting agar langkah bantuan tepat sasaran. Kami juga terus berkoordinasi dengan BNPB untuk memastikan kebutuhan darurat warga dapat terpenuhi,” ujar perwakilan BPBD Jawa Barat. Kamis, (21/08/2025).
Gempa bumi yang mengguncang Bekasi-Karawang ini menjadi pengingat bahwa wilayah Jawa Barat merupakan salah satu daerah rawan gempa karena berada pada jalur sesar aktif. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan memahami langkah-langkah penyelamatan diri ketika terjadi gempa. (Dedi Cahyadi)