
Oplus_131072
Bandung Barat,Medialibas.com – Malam Rabu (20/08/2025) sekitar pukul 19.54 WIB, bumi Kabupaten Bekasi bergetar akibat gempa bermagnitudo 4,9. Meski pusat gempa berada di Bekasi, getarannya terasa luas hingga Karawang, Purwakarta, Cimahi, bahkan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Peristiwa ini meninggalkan jejak kerusakan pada sebuah rumah warga di Kampung Cibogo, RT 01/17, Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat,Jawa Barat.
Hanya Satu Rumah, Tapi Rusaknya Cukup Parah
Dikatakan Plt Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandung Barat, Amas Winata, membenarkan laporan kerusakan tersebut. Menurutnya, hasil peninjauan lapangan menunjukkan bahwa hanya satu rumah warga yang terdampak.
“Rumah milik Muhammad Sulaeman, dihuni lima jiwa, mengalami kerusakan cukup parah. Berdasarkan laporan warga sekitar, tidak ada bangunan lain yang terdampak,” ujar Amas kepada Medialibas.com, Jumat (22/08/2025).
Dari pantauan BPBD, bagian tengah rumah tersebut jebol, sementara tembok dapur dipenuhi retakan. Bangunan yang mayoritas menggunakan batako itu diketahui memiliki konstruksi kurang kuat, sehingga tidak mampu menahan guncangan.
Kronologi Saat Gempa Mengguncang
Petugas lapangan BPBD Bandung Barat, Ceceng Sukandi, mengisahkan detik-detik saat gempa terjadi.
“Menurut pemilik rumah, mereka sekeluarga sedang berada di dalam ketika getaran terasa. Tiba-tiba tembok bagian tengah ambruk. Sementara itu dapur retak-retak. Untung saja tidak ada korban jiwa,” jelas Ceceng.
Meski selamat, seluruh penghuni mengalami trauma. Mereka mengaku sempat panik ketika mendengar suara tembok roboh, terlebih saat mengetahui kondisi rumahnya tidak lagi aman.
Warga Terpaksa Mengungsi
Dengan kondisi rumah yang rawan roboh, keluarga Sulaeman akhirnya memilih mengungsi ke rumah kerabat yang jaraknya tidak jauh.
“Kami sarankan untuk tidak menempati rumah tersebut. Selain rawan ambruk, kita juga mewaspadai potensi gempa susulan. Untuk kebutuhan mendesak, warga ini memerlukan terpal dan material bangunan,” tambah Ceceng.
Sementara BPBD sendiri telah menyalurkan bantuan darurat, sambil menyiapkan langkah lanjutan guna pemulihan rumah korban.
Gempa Sesar Baribis
BMKG menjelaskan, gempa Bekasi yang dirasakan di berbagai daerah Jawa Barat ini bersumber dari aktivitas Sesar Baribis, salah satu patahan aktif yang membentang mulai dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang hingga Bekasi. Keberadaan sesar ini memang sudah lama dicatat sebagai salah satu potensi sumber gempa di wilayah Jabar.
Getaran yang cukup kuat di luar Bekasi, seperti di Karawang, Purwakarta, Cimahi, dan Bandung Barat, membuktikan bahwa sesar tersebut memiliki daya getar yang mampu menjangkau kawasan luas.
Waspada, Tapi Jangan Panik
Meskipun kerusakan di Bandung Barat hanya menimpa satu rumah, BPBD mengingatkan masyarakat agar tetap waspada.
“Kita semua harus siaga terhadap potensi gempa susulan. Tapi jangan panik berlebihan. Yang terpenting, perhatikan kondisi bangunan dan segera evakuasi jika dirasa tidak aman,” pesan Amas.
Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bahwa gempa bumi bisa terjadi kapan saja tanpa tanda-tanda. Warga diimbau selalu memperhatikan standar keamanan rumah, terutama bagi bangunan dengan material batako atau bata tanpa rangka beton yang kokoh.
Kini, keluarga Sulaeman harus bersabar menanti perbaikan rumahnya. Sementara itu, pemerintah daerah bersama BPBD terus melakukan pemantauan dan memastikan warga terdampak mendapat bantuan yang layak. (Achmad Syafei)