Oplus_131072
![]()
Garut,Medialibas.com – Hujan deras yang turun tanpa henti sejak Senin (20/11/2021) sore kembali menimbulkan bencana longsor di wilayah selatan Kabupaten Garut,Jawa Barat. Dua titik longsor besar terjadi di Kecamatan Pamulihan dan Pakenjeng, tepatnya pada jalur utama Garut–Bungbulang yang merupakan salah satu akses vital masyarakat. Akibatnya, ruas jalan kabupaten putus total dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
Kepala Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. H,Ede Sukmana, membenarkan bahwa longsor terjadi di dua titik sekaligus di wilayahnya. Dua lokasi tersebut berada pada jembatan Barukalapa kilometer 10 di Kampung Barukalapa dan di Kampung Cilimus kilometer 13. Selain itu, longsor juga terjadi di daerah Halimun yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pakenjeng.
“Ya betul, di wilayah ini ada dua lokasi di jalur Garut–Bungbulang yang terkena longsor. Kondisinya cukup parah hingga membuat jalan mati total,” terang Ede saat di wawancarai awak media pada. Kamis, (20/11/2025).
Akses Warga Terputus, Transportasi Terganggu
Putusnya akses jalan menyebabkan warga yang biasa melintas menuju pusat kecamatan maupun daerah lainnya terpaksa mencari jalur alternatif.
Namun, sebagian besar jalur alternatif memiliki kondisi jalan yang tidak kalah rawan. Mobilitas warga, terutama yang hendak membawa hasil pertanian, kegiatan perdagangan, dan layanan darurat, terganggu secara signifikan.
Sejumlah warga menyampaikan bahwa material longsor berupa tanah, batu, dan pepohonan menutup seluruh badan jalan. Kondisi tersebut membuat roda empat benar-benar tidak dapat melintas. Sementara kendaraan roda dua pun harus ekstra hati–hati karena permukaan jalan licin dan beberapa bagian masih berpotensi ambrol.
Forkopimcam Pamulihan Turun ke Lokasi
Menyikapi kondisi tersebut, unsur Forkopimcam Pamulihan bergerak cepat ke lokasi longsor. Turut hadir Camat Pamulihan, jajaran Polsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPD, serta tokoh masyarakat setempat. Mereka melakukan peninjauan dan berkoordinasi terkait langkah penanganan darurat.
“Kami bersama Pak Camat dan pihak terkait langsung turun meninjau titik longsor. Saat ini kami tengah mengupayakan penanganan awal agar akses bisa segera terbuka kembali,” jelas Ede.
Pihak kecamatan sedang berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk mengerahkan alat berat, mengingat material longsor sangat tebal dan menutup sepanjang beberapa meter. Kondisi cuaca yang masih tidak stabil menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembersihan jalan.
Ancaman Longsor Susulan Masih Tinggi
Melihat intensitas hujan yang diperkirakan masih tinggi beberapa hari ke depan, potensi terjadinya longsor susulan masih perlu diwaspadai. Pemerintah desa mengimbau warga untuk membatasi mobilitas di kawasan rawan serta menghindari lokasi lereng yang rentan bergerak.
“Kami mengingatkan warga agar tetap waspada. Jika tidak mendesak, sebaiknya tidak melintas dulu di jalur tersebut,” tambah Ede.
Harapan Warga untuk Penanganan Cepat
Warga sekitar berharap pemerintah daerah segera menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan. Jalur Garut–Bungbulang merupakan nadi pergerakan ekonomi masyarakat, sehingga penanganan yang cepat sangat dibutuhkan.
“Semoga segera ditangani karena jalan ini sangat penting untuk warga,” ucap salah seorang warga Kampung Cilimus.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih memantau kondisi lapangan sambil menunggu alat berat dari dinas terkait. Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan petugas. Dengan sinergi semua pihak, diharapkan akses dapat segera pulih dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal. (A1)
