
Garut,Medialibas.com – Ambruknya jembatan penghubung di Kampung Citapen RT 07 RW 08, Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Selasa (23/09/2025) membuat ribuan warga terjebak dalam kesulitan. Jembatan yang menjadi satu-satunya akses vital menuju Kecamatan Peundeuy itu kini tak lagi bisa dilalui, melumpuhkan aktivitas harian masyarakat.
Kondisi ini berdampak luas, mulai dari anak sekolah yang harus menempuh jalur lebih jauh dan berbahaya, hingga warga yang kesulitan menuju fasilitas kesehatan. Para petani pun merugi karena tidak bisa membawa hasil panen ke pasar tepat waktu.
“Biasanya ke pasar cuma 15 menit, sekarang lebih dari satu jam. Belanja pun jadi mahal karena ongkos naik,” keluh seorang ibu rumah tangga di lokasi. Sabtu, (27/09/2025).
Warga Desak Perbaikan
Lima hari pascakejadian, warga mengaku belum melihat langkah nyata dari pihak berwenang.
“Sudah lima hari, belum ada perbaikan. Kami butuh solusi segera, kalau tidak aktivitas kami semakin lumpuh,” tegas Aman Sutarman, warga Desa Simpang.
Masyarakat berharap pemerintah kabupaten segera membangun jembatan permanen, karena jembatan darurat dinilai tidak cukup menjamin keselamatan.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Gangguan akses ini telah memicu kenaikan harga kebutuhan pokok akibat tersendatnya distribusi. Hubungan sosial antarwarga di dua kecamatan pun ikut terganggu karena jalur alternatif terlalu jauh dan berbahaya.
“Kalau ada acara keluarga di Peundeuy, kami bingung harus lewat mana. Jalan alternatif sulit dan rawan,” ungkap warga lainnya.
Alarm bagi Pemerintah
Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah daerah agar lebih sigap dalam menangani infrastruktur vital.
Sementara jembatan bukan sekadar sarana penyeberangan, tetapi juga urat nadi yang menopang mobilitas, perekonomian, dan kehidupan sosial warga pedesaan. (Wawan.S)