
Oplus_131072
Garut, Medialibas.com – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat dr. Hj. Leli Yuliani, M.M.. Ia masih terus menerus mengingatkan masyarakat agar meningkatkan berbagai kewaspadaan menghadapi musim pancaroba yang rawan memicu berbagai penyakit.
Dikatakannya, pola hidup sehat menjadi kunci utama untuk mencegah lonjakan kasus yang biasanya terjadi di masa peralihan cuaca ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Leli saat menghadiri diwawancarai Medialibas.com melalui sambungan Whatsapp miliknya pada. Sabtu, (09/08/2025).
Menurutnya, peran serta masyarakat dari berbagai unsur peduli terhadap kesehatan yang melibatkan unsur pemerintah daerah, swasta, dunia pendidikan, jurnalis, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Kunci utama pencegahan penyakit adalah membiasakan pola hidup sehat. Itu meliputi peningkatan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan menjaga kebersihan lingkungan dari sumber-sumber penyakit,” ujar Leli.
GERMAS, Gerakan Kolektif Cegah Penyakit
GERMAS, lanjut Leli, bukan sekadar slogan atau kampanye sesaat. Gerakan ini bertujuan mengubah kebiasaan masyarakat agar lebih aktif melakukan langkah promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit).
Ia menegaskan, keberhasilan GERMAS memerlukan kerja sama lintas sektor.
“Kampanye hidup sehat ini tidak bisa dilakukan sendirian. Harus ada kolaborasi pemerintah, swasta, sekolah, media, dan LSM agar pesan yang disampaikan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Program GERMAS juga mengedepankan edukasi tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi, pencegahan stunting, hingga pemeliharaan sanitasi lingkungan. Menurut Leli, kebersihan lingkungan menjadi faktor krusial karena banyak penyakit yang erat kaitannya dengan kondisi sekitar tempat tinggal.
Pemeriksaan Kesehatan Dekatkan Layanan ke Masyarakat
Dalam rangka mendukung penerapan pola hidup sehat, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut telah memperluas akses layanan pemeriksaan kesehatan. Warga dapat memanfaatkan fasilitas di puskesmas, pustu (puskesmas pembantu), dan posyandu yang tersebar di berbagai wilayah.
“Sekarang untuk pemeriksaan TBC misalnya, baik melalui laboratorium maupun rontgen, sudah tersedia di puskesmas-puskesmas. Screening kesehatan awal juga dapat dilakukan di posyandu,” jelasnya.
Langkah ini diharapkan memudahkan masyarakat untuk mendeteksi penyakit sejak dini, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat sebelum kondisinya memburuk.
Ancaman Penyakit di Musim Pancaroba
Meski regulasi Peraturan Bupati tentang pelaksanaan GERMAS sudah ada, Leli mengakui penerapannya di lapangan masih perlu ditingkatkan. Kesadaran masyarakat dalam berolahraga, mengatur pola makan, dan menjaga lingkungan masih belum optimal.
Data Dinkes menunjukkan, penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) kembali mengalami kenaikan kasus saat memasuki musim hujan. Selain itu, penyakit diare juga masih menjadi ancaman, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk.
Bahkan, masalah stunting pun kerap dikaitkan dengan kebersihan dan pola hidup sehari-hari.
“DBD meningkat saat musim hujan, diare juga erat kaitannya dengan sanitasi, dan stunting pun sangat dipengaruhi oleh pola hidup serta kondisi lingkungan,” tegasnya.
Harapan untuk Masa Depan Sehat Garut
Melalui peringatan Hari Kesehatan Nasional ini, Leli berharap momentum GERMAS mampu membangkitkan kesadaran kolektif masyarakat Garut untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan. Ia menegaskan bahwa menjaga kesehatan bukan hanya tanggung jawab tenaga medis, melainkan tugas bersama seluruh warga.
“Kalau masyarakat mau aktif bergerak, makan sehat, dan menjaga kebersihan lingkungan, banyak penyakit bisa kita cegah. Musim pancaroba bukan ancaman kalau kita sudah siap dengan pola hidup sehat,” tutupnya. (A1)