
Garut, Medialibas.com – Kepemimpinan bukan hanya soal kebijakan dan pembangunan fisik, melainkan juga tentang ketulusan hati dalam merawat nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang ditunjukkan Kepala Desa (Kades) Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Sementara 7Yusron, saat ia meluangkan waktu menjenguk seorang sesepuh dihormati di Cilame, Bapak Oyat, yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit, Kamis (25/09/2025).
Sapaan Hangat di Tengah Pemulihan
Dalam kesempatan itu, Yusron hadir bersama sejumlah perangkat desa serta kerabat dekat. Bukan sekadar menghadiri, kehadirannya dipenuhi empati. Ia menyapa Oyat dengan penuh hormat, seakan ingin menegaskan bahwa penghormatan kepada orang tua dan sesepuh adalah bagian tak terpisahkan dari budaya desa.
“Pak Oyat sosok yang dihormati, banyak memberi wejangan untuk warga dan generasi muda. Saya merasa wajib hadir, memberi doa, sekaligus memastikan beliau mendapat perhatian,” ujar Yusron dengan nada tulus.
Dukungan untuk Keluarga
Selain berbincang dengan Oyat, Yusron juga memberikan semangat kepada keluarga yang setia mendampingi. Ia menegaskan bahwa pemerintah desa Tambakbaya akan hadir membantu, baik dalam bentuk administrasi maupun kebutuhan lain yang diperlukan selama masa pengobatan.
“Kami tidak ingin keluarga merasa sendiri. Pemerintah desa siap mendukung,” ungkapnya.
Haru dan Apresiasi
Kehadiran Yusron mendapat sambutan penuh haru dari keluarga Oyat. “Kunjungan Pak Kades memberi kami kekuatan. Ini perhatian yang tulus, bukan formalitas,” tutur salah seorang anggota keluarga dengan mata berkaca-kaca.
Teladan Sosial untuk Generasi Muda
Tindakan sederhana namun penuh makna ini menjadi teladan bagi masyarakat, terutama generasi muda. Menghormati orang tua dan sesepuh, kata Yusron, adalah fondasi penting bagi kehidupan sosial yang harmonis.
“Kalau hubungan antarwarga dan penghormatan pada sesepuh bisa dijaga, desa akan kuat. Itu modal utama sebelum bicara pembangunan fisik,” tegasnya.
Pemimpin Humanis
Kunjungan Yusron menegaskan citranya sebagai pemimpin humanis, yang tidak hanya hadir saat peresmian atau agenda formal, tetapi juga di tengah suka dan duka warganya. Bagi masyarakat Tambakbaya, sikap ini menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang ketulusan hati untuk melayani dan menghormati. (A1)