
Oplus_0
Garut,Medialibas.com – Dalam suasana yang penuh semangat dan semarak, Ketua DPRD Kabupaten Garut, Aris Munandar, S.Pd, hadir langsung dalam kegiatan Mimbar Bebas Panggung Rakyat yang diselenggarakan di halaman Gedung DPRD Garut pada Selasa (10/06/2025).
Kehadiran Aris Munandar menjadi bukti nyata dukungan lembaga legislatif terhadap kebebasan berekspresi dan penguatan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi. Acara ini diinisiasi oleh gabungan elemen masyarakat sipil, aktivis, seniman, dan pemuda Garut, yang bertujuan membangun ruang komunikasi langsung antara warga dan para wakil rakyat.
Panggung rakyat tersebut tidak hanya menjadi ruang penyampaian orasi, tetapi juga wadah untuk pertunjukan seni, pembacaan puisi, serta diskusi terbuka mengenai isu-isu lokal seperti pendidikan, lingkungan, kesejahteraan, dan dinamika politik daerah.
Demokrasi Akar Rumput Mendapat Apresiasi
Dalam sambutannya, Aris menyampaikan penghargaan tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebutnya sebagai bentuk demokrasi yang tumbuh dari bawah dan mencerminkan keberanian rakyat untuk menyampaikan aspirasi secara terbuka.
“Ini bukan sekadar acara biasa. Ini adalah energi demokrasi yang hidup. Saya sebagai Ketua DPRD Garut hadir tidak hanya untuk mendengar, tetapi untuk membawa suara masyarakat ke forum pengambilan keputusan,” ujar Aris, disambut tepuk tangan peserta.
Dengan mengenakan pakaian kasual, Aris tampil santai namun serius menyimak satu per satu aspirasi yang disampaikan. Ia juga mengajak generasi muda agar tidak hanya aktif di dunia digital, tetapi juga dalam forum-forum publik nyata seperti ini.
Suara Rakyat Menggema Tanpa Batas
Dalam sesi mimbar bebas, berbagai persoalan dilontarkan langsung oleh warga. Mulai dari keluhan harga kebutuhan pokok yang melonjak, kelangkaan pupuk, hingga kritik terhadap pembangunan yang dirasa tidak merata.
Seorang pemuda bernama Rahmat menyampaikan harapannya agar suara rakyat tidak hanya didengar, tetapi juga diperjuangkan. “Kami ingin DPRD hadir bukan hanya secara simbolis, tapi juga dalam setiap kebijakan yang menyentuh kehidupan kami,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Aris menegaskan bahwa pihaknya akan memperjuangkan isu-isu konkret seperti kesejahteraan guru honorer dan profesi lain yang belum mendapatkan perlindungan yang memadai.
Menuju Tradisi Politik Baru di Garut
Dalam sesi wawancara dengan media, Aris menyatakan dukungannya terhadap keberlanjutan kegiatan seperti ini. Ia bahkan membuka peluang kolaborasi antara DPRD dan komunitas sipil untuk menggelar forum rakyat di kecamatan-kecamatan secara rutin.
“Panggung rakyat ini harus jadi tradisi politik baru. Politik yang hadir, mendengarkan, dan tidak hanya bicara di ruang tertutup,” tegasnya.
Akhir yang Meninggalkan Kesan Mendalam
Kegiatan ditutup dengan pembacaan puisi oleh pelajar SMA bertema perjuangan rakyat serta penampilan musik akustik dari seniman lokal. Walau tak semua masalah terselesaikan hari itu, para peserta pulang dengan perasaan lebih berdaya dan didengar.
Bagi Aris Munandar, kehadiran di Mimbar Bebas ini adalah bagian dari komitmen moral dan politik untuk terus memperkuat hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat yang diwakilinya. (A1)