Oplus_131072
![]()
Garut,Medialibas.com – Hari ini khususnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat mencatat sejarah baru dalam upaya pelestarian lingkungan melalui gerakan tanam pohon terbesar yang digelar pada Minggu, 23 November 2025. Dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia, Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) menginisiasi kegiatan besar-besaran yang melibatkan pemerintah daerah, lembaga swasta, perusahaan BUMD, hingga komunitas masyarakat.
Sementara aksi serentak ini berlangsung di empat titik strategis, yakni RTH Kehati, RTH Copong, Sor Ciatel, Puncak Rabani, dan Data Air Cibulakan.
Kehadiran Direktur PDAM Tirta Intan Garut, H. Dadan Hidayatullah, menjadi sorotan tersendiri. Sosok pimpinan perusahaan daerah itu hadir langsung bersama jajaran Dinas Lingkungan Hidup, Bank BJB, PT AIL, serta berbagai organisasi dan relawan lingkungan yang ingin turut menanam bibit harapan untuk masa depan Garut.
Momentum Besar Peringatan Hari Pohon Sedunia
Kegiatan dimulai sejak pagi di RTH Kehati sebagai titik kumpul utama. Ribuan peserta berdatangan, mulai dari pejabat pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga mahasiswa dan kelompok pemuda. Turut hadir Wakil Bupati Garut, Ketua DPRD Garut, dan Sekretaris Daerah Garut yang memberi dukungan penuh terhadap kegiatan penghijauan masif ini.
Aksi penanaman pohon serentak tersebut bukan hanya sekadar rangkaian peringatan Hari Pohon Sedunia, tetapi merupakan langkah nyata mengatasi berbagai permasalahan lingkungan di Garut, seperti kerusakan lahan, menurunnya kualitas udara, serta meningkatnya risiko bencana alam seperti banjir dan longsor.
Dalam sambutannya, Ketua LIBAS, Tedi Sutardi, menegaskan bahwa menanam pohon bukan sekadar kegiatan simbolis tahunan.
“Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Pohon adalah investasi kehidupan. Tanggung jawab ini bukan hanya milik pemerintah, tapi kita semua,” ungkapnya.
Tedi juga menyampaikan bahwa LIBAS akan terus menjadikan kegiatan tanam pohon sebagai agenda rutin yang diarahkan untuk berbagai titik prioritas konservasi di Garut.
Empat Titik Penanaman Jadi Fokus Pemulihan Ekologis
Setelah kegiatan pembukaan, peserta disebar menuju empat titik lokasi yang telah ditentukan. Setiap lokasi dipilih berdasarkan kebutuhan ekosistem, kondisi lahan kritis, serta potensi jangka panjangnya sebagai ruang hijau.
1. RTH Kehati – Pusat Edukasi Lingkungan
Lokasi ini menjadi pusat awal kegiatan dan dijadwalkan sebagai ruang edukasi lingkungan hidup bagi pelajar dan masyarakat.
2. RTH Copong – Rehabilitasi Kawasan Kota
RTH Copong dipilih karena memiliki nilai strategis sebagai paru-paru kota. Penanaman pohon di kawasan ini diharapkan memperbaiki kualitas udara di wilayah perkotaan Garut.
3. Sor Ciatel dan Puncak Rabani – Kawasan Rawan Longsor
Dua titik ini menjadi fokus karena berada di daerah yang memiliki potensi bencana alam. Jenis pohon keras yang ditanam diharapkan dapat memperkuat struktur tanah.
4. Mata Air Cibulakan – Daerah Aliran Sungai
Wilayah ini menjadi prioritas utama untuk meningkatkan daya resap air dan mencegah banjir musiman. Penanaman pohon di DAS sangat penting untuk mengembalikan fungsi ekologis air tanah.
Ribuan Bibit Pohon Ditanam Serentak
Dalam kegiatan ini, ribuan bibit pohon produktif dan pohon keras berbagai jenis ditanam. Penanaman difokuskan pada peningkatan fungsi ekologis seperti:
menahan erosi,
menjaga kestabilan tanah,
meningkatkan kualitas udara,
menambah area resapan air,
serta memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
Direktur PDAM Tirta Intan Garut, H. Dadan Hidayatullah, mengapresiasi gerakan ini sebagai upaya penting menjaga keberlanjutan sumber air.
“Ketersediaan air bersih sangat bergantung pada kelestarian lingkungan. Penanaman pohon di daerah resapan air adalah langkah tepat, dan kami dari PDAM sangat mendukung gerakan ini,” ujarnya.
Selain pejabat daerah dan lembaga, hadir pula kelompok mahasiswa, komunitas pecinta alam, serta berbagai organisasi pemuda yang turut ambil bagian dalam aksi tersebut.
Edukasi Lingkungan, Keterlibatan Masyarakat Jadi Kunci
LIBAS menekankan bahwa gerakan tanam pohon tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat. Dalam kesempatan itu, para tokoh daerah mengajak warga sekitar untuk ikut merawat pohon yang telah ditanam. Mereka menegaskan bahwa keberlanjutan pertumbuhan pohon sangat bergantung pada partisipasi warga lokal.
Wakil Bupati Garut menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan banyak pihak.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting. Kita harus bersama-sama menciptakan Garut yang lebih hijau. Penanaman pohon adalah salah satu solusi konkret mengurangi dampak perubahan iklim,” ujarnya.
Upaya Berkelanjutan untuk Masa Depan Garut
Gerakan tanam pohon yang digelar LIBAS ini bukanlah kegiatan satu hari. LIBAS memastikan akan melakukan pemantauan berkala terhadap pertumbuhan pohon di semua titik penanaman. Monitoring dilakukan untuk meningkatkan angka keberhasilan dan memastikan bibit yang ditanam tumbuh dengan baik.
Ke depan, LIBAS berencana memperluas gerakan penghijauan ke lebih banyak titik, bekerja sama dengan sekolah, perusahaan, perguruan tinggi, dan komunitas masyarakat.
Harapannya, ruang hijau di Garut terus bertambah dan berdampak langsung pada penurunan risiko bencana serta peningkatan kualitas hidup warga.
Melalui semangat “Sinergi Tanam Pohon Bersama”, gerakan ini menjadi bukti bahwa upaya sederhana seperti menanam pohon dapat menjadi langkah besar menuju masa depan Garut yang lebih sejuk, sehat, dan berkelanjutan.
Aksi besar ini bukan hanya peringatan Hari Pohon Sedunia, tetapi menjadi tonggak baru dalam perjalanan panjang merawat bumi Garut komitmen yang harus dijaga dari generasi ke generasi. (A1)
