
Oleh: Ipung Pemerhati Kebijakan Publik dan Lingkungan
Garut Artikel,Medialibas.com – Indonesia adalah negeri yang kaya. Hutan yang luas, sungai yang panjang, dan tanah yang subur merupakan modal besar yang kita miliki. Tetapi di balik kekayaan itu, ada amanah besar yang tidak boleh kita abaikan: menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Sebagai putra daerah Garut, saya menyaksikan sendiri bagaimana alam yang dulunya asri kini mulai kehilangan daya dukungnya.
Sungai Cimanuk, yang dulu menjadi kebanggaan masyarakat, kini sering tercemar limbah. Hutan yang seharusnya menjadi penyangga kehidupan semakin berkurang akibat pembalakan dan alih fungsi lahan. Sampah menumpuk di berbagai sudut, menimbulkan bau tidak sedap dan mengancam kesehatan masyarakat.
Fenomena ini membuat saya (Ipung) bersama rekan-rekan mendirikan Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS). Kami percaya bahwa tanggung jawab menjaga alam bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Peran LIBAS dalam Gerakan Lingkungan
Sejak awal berdiri, LIBAS hadir untuk menjadi motor penggerak gerakan lingkungan, khususnya di Garut. Kami aktif melakukan monitoring dan penanaman di Sub DAS Cimanuk. Kenapa DAS Cimanuk? Karena daerah ini adalah urat nadi kehidupan ribuan masyarakat Garut. Jika kawasan ini rusak, maka banjir, longsor, dan kekeringan akan terus menghantui kita.
Kami menanam pohon, melakukan edukasi ke masyarakat, hingga mengajak pemuda untuk ikut terlibat langsung. Prinsip kami sederhana: menjaga alam bukanlah pekerjaan sehari, tetapi proses panjang yang membutuhkan komitmen dan kesabaran.
Tantangan yang Kita Hadapi
Perjuangan menjaga lingkungan tentu tidak mudah. Masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa sampah bisa dibuang sembarangan, bahwa menebang pohon tanpa menanam kembali tidak akan menimbulkan masalah. Padahal, dampaknya sangat besar.
Kerusakan alam selalu berbanding lurus dengan bencana. Longsor, banjir, gagal panen, hingga krisis air bersih adalah akibat nyata dari kelalaian kita. Oleh karena itu, edukasi dan perubahan pola pikir masyarakat adalah hal mendasar yang harus dilakukan.
Kendala lain adalah lemahnya penegakan aturan. Banyak kebijakan lingkungan yang sudah dibuat, tetapi implementasinya masih lemah. Tanpa pengawasan yang tegas, kerusakan akan terus berulang.
Kolaborasi: Kunci Menjaga Alam
Saya percaya bahwa menjaga lingkungan tidak bisa dilakukan sendirian. Pemerintah memiliki regulasi, komunitas memiliki semangat, masyarakat memiliki tenaga, dan dunia usaha memiliki sumber daya. Semua harus duduk bersama, bergerak bersama, dan memikul tanggung jawab yang sama.
LIBAS terus mendorong adanya sinergi ini. Kami siap menjadi mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Karena bagi kami, keberhasilan program lingkungan hanya bisa tercapai jika semua pihak berkontribusi.
Harapan ke Depan
Saya bermimpi suatu saat Garut bisa menjadi contoh daerah yang berhasil menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam. Pembangunan tetap berjalan, tetapi sungai tetap bersih, hutan tetap hijau, dan udara tetap segar.
Generasi mendatang berhak mendapatkan warisan alam yang lebih baik dari apa yang kita nikmati hari ini. Jangan sampai mereka hanya mewarisi cerita tentang indahnya alam Garut, sementara yang tersisa hanyalah kenangan.
Mari kita satukan langkah. Mari kita buktikan bahwa bangsa ini mampu menjaga amanah lingkungannya sendiri. Karena pada akhirnya, menjaga lingkungan bukan hanya tentang menyelamatkan pohon atau sungai, tetapi tentang menjaga kehidupan manusia itu sendiri.