Oplus_131072
![]()
Tasikmalaya,Medialibas.com – Pemerintah Kecamatan Cipatujah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Desa Tobongjaya pada Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini merupakan agenda rutin untuk memastikan administrasi pemerintahan desa dan realisasi pembangunan fisik berjalan sesuai aturan.
Rombongan Monev dipimpin Camat Zalkaf Drasma, S.IP., didampingi Sekmat Jatnika Setiawan, S.Pd., Kasi Kesos Jakaria, S.Sos., Kasubag Umum dan Kepegawaian Eli Ratningsih, S.Sos., Kasi Trantibum Tarman, S.KM., M.Si., Kasi PMD Sobirin, S.IP., Kasi Pemerintahan Suwadi KS, S.KM., serta Kasi Program dan Keuangan Iing Aceng, S.IP. Para pendamping desa turut hadir untuk memberikan pembinaan teknis.
Setibanya di Desa Tobongjaya, rombongan disambut Kepala Desa Dedi Rohmatandi bersama perangkat desa. Bhabinkamtibmas Cepi dan Babinsa Kopral Satu Sanusi ikut hadir untuk memastikan sinergi keamanan lingkungan.
Dalam pemaparan laporan, Dedi menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim Monev. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar evaluasi, tetapi juga pembinaan bagi desa dalam peningkatan administrasi, pengelolaan data, hingga pelaksanaan kegiatan pembangunan.
Dedi menuturkan bahwa peningkatan kapasitas SDM di Tobongjaya terus berjalan, terutama dalam pemanfaatan teknologi digital. Dengan semakin akrabnya masyarakat terhadap perangkat telekomunikasi, desa dituntut memberikan pelayanan lebih transparan dan efisien.
Tim Monev kemudian melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah program strategis seperti pembangunan jalan desa, pengembangan wisata desa, penguatan BUMDes, penyaluran BLT Dana Desa, dan ketahanan pangan. Semua laporan diverifikasi langsung melalui pengecekan lapangan.
Pada kesempatan tersebut, Kades Dedi menyampaikan kebutuhan mendesak masyarakat terkait pembangunan jembatan gantung di Kampung Cikadu, satu-satunya akses penghubung menuju Kecamatan Culamega. Panjang jembatan diperkirakan 60 meter, namun hingga kini belum dapat direalisasikan karena keterbatasan anggaran desa.
Menurut Dedi, hampir setiap minggu warga menanyakan perkembangan pembangunan jembatan tersebut karena sangat penting untuk akses pendidikan, aktivitas ekonomi, dan mobilitas harian. Dana Desa tidak dapat digunakan karena aturan alokasi yang ketat dan tidak mencakup pembangunan infrastruktur skala besar.
Dedi berharap pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat dapat memberikan dukungan pendanaan agar pembangunan jembatan bisa terealisasi.
“Untuk membangun jembatan gantung ini desa tidak mungkin mampu menutup pembiayaannya. Kami berharap penuh ada perhatian dari pemerintah daerah, provinsi, atau bahkan pusat, agar jembatan yang sudah lama diharapkan masyarakat ini bisa segera terwujud,” ujar Dedi.
Kegiatan Monev ditutup dengan sesi dialog dan pemberian masukan dari tim kecamatan. Mereka mengapresiasi pelaksanaan program kerja di Tobongjaya dan memberikan beberapa catatan perbaikan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan desa.
Monev ini diharapkan menjadi pendorong bagi Desa Tobongjaya untuk terus menguatkan transparansi, akuntabilitas, dan kualitas pembangunan, sekaligus menjadi pengingat bagi pemerintah di tingkat atas mengenai kebutuhan infrastruktur yang mendesak bagi masyarakat. (Saepuloh)
