Oplus_131072
![]()
Tasikmalaya,Medialibas.com – Kepanikan dan kesedihan menyelimuti warga Kampung Alur, Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Senin (18/11/2025), setelah seorang nelayan bernama Arif (45) dilaporkan hilang di laut. Ia diduga tersambar petir saat melaut bersama putranya, Riki, sekitar pukul 16.00 WIB.
Cuaca buruk yang datang tiba-tiba membuat perjalanan pulang keduanya berubah menjadi tragedi. Hujan deras, angin kencang, serta sambaran petir berkali-kali membuat situasi semakin mengkhawatirkan.
Riki, yang menjadi saksi mata sekaligus orang pertama yang melaporkan kejadian tersebut, tak mampu menahan getaran suaranya saat menceritakan detik-detik tragis yang dialami ayahnya.
“Pas mau pulang, hujan turun besar disertai angin. Tidak lama kemudian petir nyambar keras sekali. Saat itu saya lihat ayah tersambar. Rambut ayah terbakar, sampai ada api di bagian saung perahu,” ujarnya.
Masih terpukul oleh kejadian tersebut, Riki berusaha menyelamatkan ayahnya, namun semuanya berlangsung sangat cepat.
“Saya belum sempat narik ayah, beliau langsung jatuh ke laut. Saya loncat ikut nyari, tapi ombak besar dan arus kuat sekali,” tuturnya.
Setelah berusaha sendiri tanpa hasil, Riki akhirnya menepi dan meminta pertolongan. Tak butuh waktu lama bagi para nelayan untuk bergerak. Mereka segera menggelar pencarian dengan membagi beberapa titik perairan, antara lain Pantai Kampung Kita, Pantai Bubujung, hingga Pantai Muara Cinta.
Para nelayan senior mengakui cuaca saat itu memang sangat berbahaya.
“Musim angin barat biasanya banyak petir, tapi kejadian seperti ini jarang. Mudah-mudahan korban cepat ditemukan,” kata salah satu nelayan yang ikut menyisir laut.
Hingga pukul 24.00 WIB, proses pencarian masih terus dilakukan. Meski gelap malam, ombak besar, serta hembusan angin tetap menjadi tantangan, para nelayan dan warga tetap bertahan dan berharap adanya kabar baik. Di tepi pantai, sejumlah warga terlihat berjaga, menunggu tanda-tanda keberadaan Arif.
Pihak keluarga masih diliputi kesedihan mendalam. Riki, yang menjadi penyintas dari peristiwa ini, tampak sangat terpukul dan masih syok atas kejadian tragis tersebut.
Hingga laporan ini disusun, belum ada keterangan resmi dari pihak SAR atau kepolisian. Rencananya, pencarian akan kembali dilanjutkan pagi hari dengan melibatkan lebih banyak personel.
Warga Ciheras berharap Arif segera ditemukan, apa pun kondisinya, agar keluarga dapat memperoleh kepastian. Mereka juga mengingatkan para nelayan untuk selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem, mengingat kawasan pesisir Cipatujah kerap dilanda gelombang tinggi dan rawan sambaran petir.
Tragedi ini kembali mengingatkan betapa beratnya perjuangan para nelayan dalam menafkahi keluarga, harus mempertaruhkan nyawa di tengah ganasnya laut. Semoga proses pencarian berjalan lancar dan korban segera ditemukan. (Saepuloh)
