
Oplus_131072
Jakarta,Medialibas.com – Wajah Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, bersiap mengalami perubahan besar. Setelah sempat menuai polemik akibat pagar stasiun yang ditinggikan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serta Kementerian Perhubungan kini menyiapkan serangkaian pembangunan infrastruktur baru.
Di antaranya jembatan penyeberangan orang (JPO), trotoar ramah disabilitas, zebra cross, hingga kanopi pedestrian.
Pagar Tinggi Tuai Pro Kontra
Awalnya, KAI memutuskan untuk meninggikan pagar pembatas di sekitar stasiun. Langkah itu diambil karena maraknya aksi penumpang maupun warga sekitar yang nekat melompati pagar untuk keluar masuk stasiun. Kebiasaan tersebut dinilai membahayakan, sekaligus mengganggu ketertiban di kawasan transportasi umum.
Namun, kebijakan tersebut justru menimbulkan pro kontra. Sejumlah warga menganggap pagar tinggi membuat akses menuju stasiun menjadi lebih sulit dan memutar jauh. Sementara sebagian lainnya menilai kebijakan itu efektif mengurangi pelanggaran lintasan.
KAI dan Pemerintah Cari Solusi Baru
Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menegaskan pihaknya bersama pemerintah tengah mencari solusi komprehensif yang tidak hanya mengutamakan aspek keamanan, tetapi juga kenyamanan pengguna KRL.
“Pembangunan JPO di Stasiun Cikini akan mengedepankan keselamatan, kenyamanan, serta integrasi dengan moda transportasi lainnya,” ujar Ixfan.
Menurutnya, JPO nantinya akan terkoneksi langsung dengan stasiun, dilengkapi dengan signage yang jelas, fasilitas ramah pejalan kaki, serta penataan ulang area transportasi daring agar lebih teratur.
Langkah ini disepakati setelah KAI, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, serta Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kementerian Perhubungan melakukan peninjauan di lapangan.
Penataan Kawasan Lebih Menyeluruh
Tidak hanya membangun JPO, sejumlah fasilitas lain juga akan disiapkan. Rencananya, kanopi akan dipasang di sepanjang jalur pedestrian agar pejalan kaki lebih nyaman, terutama saat hujan dan terik matahari.
Selain itu, di sisi selatan Stasiun Cikini akan dibangun trotoar ramah disabilitas sebagai bentuk dukungan terhadap akses inklusif. Kemudian, sebuah zebra cross akan ditempatkan di Halte Pegangsaan Timur agar jalur pejalan kaki lebih tertata dan aman.
Kritik dan Catatan dari Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menilai penambahan pagar tinggi bukanlah solusi final. Menurutnya, akses masyarakat menuju stasiun harus lebih dipermudah, bukan diperumit.
“Pagarnya memang sudah dinaikkan, tapi itu belum menyelesaikan persoalan. Warga yang akan menggunakan transportasi umum, terutama KAI, jadi harus berjalan lebih jauh,” kata Pramono di sela kegiatan di Taman Margasatwa Ragunan. Selasa, (26/08/2025).
Pramono menambahkan, Pemprov DKI mempertimbangkan dua opsi: memperbanyak pintu masuk stasiun dan mempercepat pembangunan JPO. Keduanya dinilai bisa menjadi solusi yang lebih realistis dan berpihak kepada masyarakat.
Harapan Penumpang KRL
Sejumlah pengguna KRL berharap rencana pembangunan ini tidak sekadar wacana. Mereka menilai keberadaan JPO dan trotoar baru dapat meningkatkan kenyamanan sekaligus memperpendek jarak tempuh menuju stasiun.
“Kalau ada JPO yang langsung terhubung ke stasiun, itu lebih enak. Tidak perlu muter jauh, dan lebih aman juga,” ujar Dian, salah satu penumpang yang rutin naik KRL dari Stasiun Cikini.
Menuju Kawasan Transit yang Lebih Tertib
Rencana penataan Stasiun Cikini menjadi bagian dari upaya besar menjadikan kawasan tersebut sebagai transit hub yang aman, tertib, dan ramah bagi semua kalangan.
Dengan kolaborasi antara KAI, Pemprov DKI, dan Kementerian Perhubungan, diharapkan Stasiun Cikini tidak hanya sekadar tempat naik-turun kereta, tetapi juga menjadi ruang publik yang lebih terintegrasi dengan moda transportasi lain dan ramah bagi pejalan kaki. (Doni.P)