
GARUT,Medialibas.com — Dalam semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama, Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) menyalurkan bantuan bahan pokok kepada masyarakat miskin di wilayah Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, pada Jumat (20/6/2025).
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata peran aktif lembaga sosial masyarakat dalam mengatasi persoalan sosial ekonomi yang semakin pelik, terutama di kawasan pedesaan yang terdampak kenaikan harga kebutuhan pokok.
Ketua Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa, Tedi Sutardi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tanggung jawab moral sekaligus bagian dari amanat undang-undang yang mengakui peran penting lembaga sosial masyarakat dalam membantu mengatasi masalah kemiskinan.
“Ini bukan hanya soal memberi bantuan, tetapi juga menghidupkan kembali rasa solidaritas dan kepekaan sosial. Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, jelas ditegaskan bahwa lembaga sosial memiliki ruang untuk berperan aktif dalam pelayanan kesejahteraan masyarakat. Dan itulah yang sedang kami lakukan,” ujar Tedi Sutardi.
Paket sembako dibagikan kepada warga tidak mampu di Kecamatan Samarang, Isi paket tersebut mencakup beras, minyak goreng, mie instan, gula, dan kebutuhan pokok lainnya.
Warga menyambut bantuan ini dengan penuh rasa syukur. , ibu Isah ( Tuna Netra) (58), warga Kecamatan Samarang, mengatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu meringankan beban hidup di tengah tekanan ekonomi yang semakin berat.
“Kami berterima kasih atas kepedulian ini. Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Semoga kegiatan seperti ini terus dilanjutkan,” tuturnya.
Tedi juga mengajak pemerintah daerah dan organisasi sosial lainnya untuk bersinergi dan bergerak bersama dalam menjawab tantangan kemiskinan dan kesenjangan sosial.
“Kami bukan menggantikan peran negara, tapi memperkuatnya. Masyarakat sipil harus turut bergerak. Negara tidak bisa sendiri. Undang-undang memberi ruang untuk itu, tinggal kita mau atau tidak,” tegasnya.
Kegiatan ini direncanakan akan terus berlanjut secara berkala, dengan menyasar wilayah-wilayah lain di Kabupaten Garut yang masih tergolong rawan pangan dan memiliki angka kemiskinan tinggi. (AA)