
Jakarta,Medialibas.com – Kabar menggembirakan datang dari jajaran Kepolisian Republik Indonesia. Dalam mutasi besar-besaran yang tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/1764/VIII/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025 lalu, tiga perwira menengah Polri resmi mendapatkan promosi jabatan sekaligus kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol).
Sementara yang menarik, ketiga perwira ini bukan sosok sembarangan. Mereka merupakan alumni dari SMA Taruna Nusantara, sekolah yang selama ini dikenal sebagai kawah candradimuka calon pemimpin bangsa.
Keberhasilan mereka menembus jajaran perwira tinggi Polri sekaligus menandai prestasi baru bagi Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara).
Dalam sejarahnya, Taruna Nusantara telah banyak melahirkan tokoh-tokoh penting di bidang militer, birokrasi, hingga sektor swasta. Kini, keberhasilan alumni TN di tubuh Polri memperluas spektrum kontribusi sekolah ini dalam pembangunan nasional.
Tiga Nama, Tiga Jejak Karier Cemerlang
Berikut adalah ketiga alumni TN yang resmi menyandang pangkat Brigjen dalam mutasi terbaru tersebut:
1. Brigjen Pol Hendra Wirawan (TN 1 – Angkatan 1993)
Hendra Wirawan adalah salah satu lulusan pertama SMA Taruna Nusantara. Kariernya di kepolisian menunjukkan konsistensi dan kompetensi di bidang pembinaan SDM. Ia sebelumnya menjabat sebagai Kabag Mutasi Jabatan (Mutjab) di Biro Pembinaan Karier (Robinkar), SSDM Polri posisi penting yang mengatur rotasi dan pengembangan karier anggota Polri.
Dalam mutasi kali ini, Hendra diangkat sebagai Wakapolda Banten, jabatan yang strategis dan menantang. Dengan promosi tersebut, ia resmi naik pangkat menjadi Brigjen Pol. Penempatan Hendra sebagai Wakapolda menandai kepercayaan tinggi institusi terhadap integritas dan kapasitas kepemimpinannya.
2. Brigjen Pol Muhammad Arif Sugiarto (TN 1 – Angkatan 1993)
Seangkatan dengan Hendra, Muhammad Arif Sugiarto telah lama dikenal sebagai perwira yang fokus pada kesejahteraan dan hak-hak anggota Polri. Ia menjabat sebagai Kabag Pelayanan Hak (Yanhak) di Biro Perawatan Personel (Rowatpers) SSDM Polri sejak akhir 2024.
Kini, Arif dipromosikan menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama di Sespim Lemdiklat Polri, posisi prestisius yang bertanggung jawab dalam mendidik dan mencetak calon pemimpin Polri masa depan. Promosi ini juga menjadikannya Brigadir Jenderal Polisi.
Di sisi lain, Arif dinilai memiliki kapasitas intelektual dan moral yang mumpuni untuk membentuk karakter kepemimpinan para perwira siswa di lembaga pendidikan Polri tersebut.
3. Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi (TN 3 – Angkatan 1995)
Nama Ade Ary cukup dikenal masyarakat, terutama saat menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya. Sosoknya yang ramah media, komunikatif, dan profesional membuatnya sering tampil di ruang publik. Ade Ary adalah alumnus TN angkatan ketiga, dan sejak awal menunjukkan minat kuat pada aspek komunikasi dan hubungan masyarakat di lingkungan Polri.
Dalam mutasi terbaru, Ade Ary diangkat sebagai Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri, menggantikan posisi strategis yang berkaitan erat dengan pengelolaan informasi dan citra institusi Polri di era digital. Kenaikan pangkatnya menjadi Brigjen sekaligus mencerminkan pentingnya peran komunikasi publik di tubuh Polri masa kini.
Mutasi dan Promosi, Wujud Penyegaran dan Pengembangan Karier
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa rotasi dan promosi jabatan ini merupakan bagian dari penyegaran institusi. Ia menegaskan bahwa proses mutasi dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi, pengembangan karier, serta evaluasi menyeluruh terhadap kinerja para personel.
“Mutasi jabatan merupakan proses alamiah dalam organisasi sebagai bentuk penyegaran, pengembangan karier, serta pemenuhan kebutuhan organisasi,” ujar Irjen Sandi dalam keterangannya di Mabes Polri.
Secara total, terdapat 61 personel Polri yang terkena mutasi kali ini. Rinciannya, 34 orang mendapat promosi atau rotasi (flat), 4 mendapat penugasan khusus (Gassus), dan 23 memasuki masa pensiun. Selain itu, 13 Kombes Pol pecah bintang menjadi Brigjen, termasuk tiga alumni TN tersebut.
Beberapa rotasi penting lainnya mencakup pengangkatan:
Komjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri,
Komjen Pol Wahyu Widada sebagai Irwasum Polri,
Komjen Pol Syahardiantono sebagai Kabareskrim,
dan Irjen Pol Asep Edi Suheri sebagai Kapolda Metro Jaya.
Kontribusi Taruna Nusantara dalam Kepemimpinan Nasional
Keberhasilan tiga alumni TN menembus posisi jenderal di Polri bukanlah hal yang datang secara instan. Selama lebih dari tiga dekade, SMA Taruna Nusantara dikenal dengan sistem pendidikan yang menekankan karakter, kepemimpinan, kedisiplinan, dan wawasan kebangsaan.
Nilai-nilai itu yang terus dibawa para alumninya dalam setiap jenjang pengabdian.
Ikastara, sebagai organisasi alumni resmi, menyambut gembira capaian ini. “Ini adalah kebanggaan bagi seluruh keluarga besar Ikastara. Kami percaya mereka akan membawa semangat kepemimpinan luhur yang ditanamkan sejak di Taruna Nusantara ke dalam pengabdian di institusi Polri,” ujar salah satu pengurus pusat Ikastara dalam pernyataan singkat.
Kenaikan pangkat ini menambah daftar panjang alumni TN yang menempati jabatan penting di berbagai institusi. Tidak hanya TNI dan Polri, tapi juga kementerian, lembaga negara, perusahaan BUMN, hingga sektor teknologi dan pendidikan.
Dengan bertambahnya tiga Brigadir Jenderal Polisi dari kalangan alumni Taruna Nusantara, kehadiran Ikastara dalam tubuh Polri kian terasa. Mereka tak hanya menjadi simbol keberhasilan personal, tetapi juga manifestasi dari sistem pendidikan yang berhasil mencetak pemimpin berkarakter.
Langkah Hendra, Arif, dan Ade bukanlah akhir, melainkan bagian dari perjalanan panjang pengabdian mereka bagi bangsa dan negara. Dan seperti motto Taruna Nusantara yang legendaris: “Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti” bekerja keras dengan semangat tinggi demi pengabdian kepada negara. (ARN)