
Garut,Medialibas.com – Pemerintah Kabupaten Garut mulai melakukan langkah konkret dalam membenahi infrastruktur pasar tradisional yang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Salah satunya adalah Pasar Guntur Ciawitali, yang kini tengah menjalani proses perbaikan drainase dan jalan lingkungan pasar.
Langkah ini ditandai dengan dimulainya pelaksanaan proyek sejak 1 Agustus 2025, usai diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut.
Kepala Disperindag ESDM Garut, Ridwan Effendi, dalam keterangannya menyampaikan bahwa perbaikan infrastruktur ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas pasar rakyat agar semakin layak, bersih, tertata, dan mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan modern.
“Yang dilakukan sekarang masih tahap persiapan pekerjaan. SPMK-nya sudah keluar per tanggal 1 Agustus kemarin, jadi saat ini kita mulai aktivitas pengerjaan,” ujar Ridwan, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (06/08/2025).
Perbaikan Jalan dan Drainase Gunakan Alat Berat
Dalam pelaksanaannya, proyek ini menggunakan alat berat untuk melakukan pengerukan badan jalan yang sebelumnya mengalami kerusakan cukup parah. Setelah proses pengerukan, jalan kemudian diurug, dipadatkan, dan ditutup menggunakan paving block.
“Ya, alat berat kita turunkan untuk pengerukan. Setelah itu, jalan diurug dan dipadatkan dulu, baru kemudian dipasangi paving block di atasnya,” jelasnya.
Selain pembenahan jalan, pembangunan juga menyasar sistem drainase di area pasar. Ridwan menyebutkan bahwa drainase baru dibangun di beberapa titik, sementara drainase lama yang masih layak akan diperbaiki untuk meningkatkan kapasitas saluran air.
“Kiri-kanan jalan kita bangun saluran drainase. Ada yang kita bangun baru dan ada juga perbaikan. Ini penting untuk mengatasi genangan air saat musim hujan dan menjaga kebersihan pasar,” ucap Ridwan.
Revitalisasi Pasar Jadi Prioritas Strategis Pemkab
Lebih jauh, Ridwan mengungkapkan bahwa kegiatan rehabilitasi ini merupakan bagian dari rencana besar revitalisasi total Pasar Guntur Ciawitali. Dalam rencana strategis Bupati Garut, revitalisasi pasar rakyat masuk dalam program prioritas yang akan disusun Detail Engineering Design (DED)-nya pada tahun mendatang.
“Pak Bupati ingin adanya revitalisasi total, bukan sekadar perbaikan minor. Oleh karena itu, tahun depan kami akan mulai menyusun DED untuk revitalisasi menyeluruh Pasar Guntur,” tegasnya.
Langkah ini, kata Ridwan, dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemkab Garut dalam menjaga eksistensi dan daya saing pasar rakyat di tengah gempuran pertumbuhan retail modern.
Hadapi Penolakan dari Pedagang
Namun, di balik upaya besar ini, Ridwan mengakui bahwa pihaknya sempat menghadapi penolakan dari sebagian pedagang yang khawatir dengan dampak langsung dari pengerjaan proyek terhadap aktivitas jual beli mereka.
“Penolakan itu lebih kepada kekhawatiran akan turunnya omset selama proses rehabilitasi berlangsung. Itu wajar, dan kami memahami. Tapi kami tekankan bahwa ini demi kebaikan bersama, demi pasar yang lebih baik ke depan,” tuturnya.
Pemerintah, menurut Ridwan, berkomitmen untuk melakukan sosialisasi dan pendekatan persuasif agar para pedagang dapat memahami tujuan dari proyek ini. Harapannya, para pelaku usaha di pasar bisa beradaptasi dan mendukung proses pembangunan demi keberlangsungan usaha mereka sendiri.
Anggaran dan Waktu Pengerjaan
Proyek rehabilitasi ini menghabiskan anggaran sebesar Rp779 juta untuk perbaikan drainase sepanjang 2.400 meter, dengan estimasi waktu pengerjaan 129 hari kalender. Sementara untuk perbaikan jalan sepanjang 384 meter, telah disiapkan anggaran Rp674 juta, dengan target penyelesaian selama 90 hari kerja.
Total dana yang digelontorkan mencapai Rp1.453.000.000, yang bersumber dari anggaran daerah.
Ridwan berharap, dengan selesainya proyek ini nanti, wajah Pasar Guntur Ciawitali akan berubah menjadi lebih tertib, bersih, dan nyaman, baik bagi pedagang maupun pengunjung. Lebih dari itu, pasar rakyat akan memiliki daya saing tinggi tanpa kehilangan karakteristik lokalnya.
“Jangan sampai pasar tradisional kita ditinggalkan masyarakat karena tidak nyaman atau kotor. Ini adalah investasi untuk masa depan ekonomi rakyat,” pungkas Ridwan.
Menuju Pasar Rakyat yang Modern dan Berdaya Saing
Revitalisasi pasar tradisional menjadi tantangan besar bagi banyak pemerintah daerah di Indonesia. Di tengah arus modernisasi dan meningkatnya daya tarik pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional dituntut untuk berbenah dan menyesuaikan diri.
Pemkab Garut melalui program ini menunjukkan keseriusan untuk menjadikan pasar rakyat sebagai pusat ekonomi yang tidak hanya merakyat, tetapi juga profesional, sehat, dan layak dikunjungi. Dengan perencanaan yang matang, dukungan dari pedagang, dan pengawasan yang ketat, proyek perbaikan Pasar Guntur Ciawitali diharapkan menjadi model bagi pasar-pasar lain di Garut dan sekitarnya. (TN)