
Garut,Medialibas.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Situsari, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali menunjukkan bukti nyata pemanfaatan Dana Desa yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Melalui program Dana Desa (DD) tahap II tahun 2025, Pemdes Situsari melaksanakan revitalisasi Jalan Usaha Tani (JUT) sebagai upaya memperkuat sektor pertanian dan memperlancar aktivitas ekonomi warga.
Pembangunan jalan sepanjang 300 meter dengan lebar 3,4 meter dan ketebalan 12 sentimeter ini menelan biaya sebesar Rp284 juta, dan menjadi akses vital yang menghubungkan lahan pertanian warga ke jalur distribusi utama hasil panen.
Infrastruktur Pertanian sebagai Prioritas Utama
Kepala Desa Situsari, Ridwan Fauzi, S.H., menegaskan bahwa pembangunan JUT merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi desa berbasis pertanian.
“Kami lakukan ini demi masyarakat dan perkembangan ekonomi di bidang pertanian. Jalan usaha tani sangat vital karena memudahkan petani membawa hasil panen dan menekan biaya transportasi,” ujar Ridwan di lokasi pembangunan.
Menurutnya, kondisi jalan sebelumnya sangat memprihatinkan dan sering menyulitkan warga saat musim hujan. Dengan adanya perbaikan, kini mobilitas petani jauh lebih lancar dan produktivitas meningkat.
“Dulu jalan ini becek dan sulit dilalui kendaraan. Sekarang alhamdulillah bisa digunakan dengan baik. Kami pastikan kualitasnya sesuai standar agar manfaatnya dirasakan lama,” imbuhnya.
Padat Karya dan Transparansi: Ciri Khas Pembangunan Desa Situsari
Pelaksanaan proyek ini juga menggunakan sistem padat karya tunai, di mana warga desa dilibatkan langsung dalam proses pengerjaan. Selain mempercepat pembangunan, program ini turut memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.
“Kami utamakan tenaga kerja lokal agar manfaat Dana Desa juga dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Ridwan.
Ia menegaskan, prinsip transparansi dan akuntabilitas menjadi landasan utama dalam setiap pelaksanaan program desa.
“Setiap rupiah Dana Desa kami kelola sesuai aturan. Semua proses kami buka kepada masyarakat, baik melalui musyawarah desa maupun papan informasi publik,” tegasnya.
Petani Rasakan Dampak Langsung
Keberadaan jalan baru ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Asep Saepudin (45), seorang petani setempat, menuturkan bahwa kini proses pengangkutan hasil pertanian menjadi jauh lebih mudah.
“Dulu kalau hujan mobil nggak bisa masuk. Sekarang jalan bagus, panen bisa cepat diangkut ke pasar,” ucapnya.
Sementara itu, Ibu Tati (38) menilai bahwa penggunaan Dana Desa di Situsari benar-benar tepat sasaran.
“Program ini sangat terasa manfaatnya. Jalan tani bagus, ekonomi warga ikut lancar. Terima kasih untuk Pak Kades dan perangkat desa,” ujarnya.
Menuju Desa Mandiri dan Berdaya Saing
Ridwan Fauzi menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur pertanian merupakan bagian dari strategi jangka panjang menuju kemandirian pangan dan ekonomi lokal.
“Kalau infrastruktur kuat, produksi meningkat, pemasaran lancar, dan kesejahteraan petani ikut naik. Itulah yang kami kejar,” jelasnya.
Selain JUT, Pemdes Situsari juga menyiapkan program lanjutan seperti peningkatan saluran irigasi, pemberdayaan kelompok tani, serta pelatihan pertanian berkelanjutan berbasis ramah lingkungan.
Sinergi Pembangunan dan Pemberdayaan
Mungkin nantinya untuk ke depan, Ridwan menargetkan pengembangan kawasan pertanian terpadu di Desa Situsari. Program tersebut akan menggabungkan sektor produksi, pengolahan hasil, dan pemasaran digital berbasis koperasi.
“Kami ingin pembangunan tidak berhenti di infrastruktur. Harus ada nilai tambah dari hasil tani, baik melalui pengolahan maupun pemasaran modern,” pungkasnya.
Dengan semangat gotong royong dan pengelolaan Dana Desa yang transparan, Desa Situsari kini menapaki jalan menuju desa mandiri dan berdaya saing, di mana kesejahteraan petani menjadi poros utama pembangunan. (A1)