
Garut,Medialibas.com – Di tengah geliat gerakan penghijauan dan pembinaan karakter Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) kembali menunjukkan kiprahnya. Kali ini, mereka menerima bantuan yang tak terduga namun sangat berarti: bibit pohon nangka dari seorang dermawan misterius yang mereka juluki “Bapak Peri”.
Sumbangan bibit pohon nangka ini disambut dengan penuh rasa syukur oleh Ketua Libas, Tedi Sutardi. Dalam keterangannya kepada media, Tedi menegaskan bahwa bantuan ini bukan hanya sekadar pemberian fisik semata, melainkan simbol dari kepedulian dan investasi moral terhadap masa depan para santri.
“Kami mendapatkan hadiah dari Bapak Peri, bibit pohon nangka untuk masa depan santri. Ini bukan hanya pohon biasa. Ini adalah pohon harapan, pohon kehidupan, dan pohon yang kelak akan menjadi saksi atas amal kebaikan,” ujar Tedi saat ditemui di lokasi kegiatan penanaman. Senin, (02/06/2025).
Menurut Tedi, bibit-bibit tersebut akan langsung ditanam di lingkungan pesantren serta sejumlah titik lahan produktif yang dikelola oleh para santri di bawah binaan Libas.
Program penanaman ini merupakan bagian dari gerakan “Santri Menanam”, inisiatif yang sudah berjalan sejak tahun lalu dengan tujuan membentuk kesadaran lingkungan sekaligus kemandirian pangan di kalangan santri.
Mengajarkan Nilai Tanggung Jawab dan Cinta Alam
Tedi menekankan bahwa penanaman pohon bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang tinggi. Ia berharap melalui kegiatan ini, para santri bisa belajar tentang pentingnya merawat alam, memahami proses pertumbuhan, serta menghargai setiap usaha yang menghasilkan kebaikan di masa depan.
“Hari ini mereka menanam, merawat dengan cinta, dan belajar bersabar. Kelak mereka akan memetik buahnya baik secara harfiah maupun nilai-nilai kehidupan yang menyertainya,” tutur Tedi dengan penuh harap.
Ia juga menyebut bahwa penanaman bibit pohon nangka dipilih bukan tanpa alasan. Selain mudah dirawat, pohon nangka dikenal sebagai tanaman produktif yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Buahnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi pondok pesantren, bahkan bisa menjadi tambahan pemasukan jika dikelola dengan baik.
Ucapan Terima Kasih dan Harapan
Sosok “Bapak Peri” memang tidak muncul di publik. Ia lebih memilih untuk berbuat dalam diam. Namun bagi Tedi dan para santri, tindakan dermawan tersebut sangat menyentuh dan bermakna.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada Bapak Peri. Semoga setiap helai daun yang tumbuh, setiap buah yang ranum, menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir hingga akhir hayat,” ucap Tedi dengan tulus.
Ia menambahkan bahwa kebaikan sekecil apapun, bila diberikan dengan niat yang ikhlas dan sasaran yang tepat, akan berdampak besar bagi masa depan bangsa. Dalam hal ini, pemberdayaan santri dan pesantren adalah salah satu jalur strategis membangun peradaban.
Komitmen Libas untuk Lingkungan dan Pendidikan Santri
Libas sendiri dikenal sebagai komunitas yang aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan dan lingkungan di wilayah Garut Jawa Barat dan sekitarnya. Melalui gerakan “Santri Biru” julukan bagi para santri yang dibina untuk peduli lingkungan Libas terus menggagas kegiatan yang bersifat membangun mental, spiritual, dan kepedulian sosial generasi muda.
“Bukan hanya menanam pohon, tapi juga menanam nilai dan menumbuhkan harapan,” tegas Tedi.
Kegiatan penanaman bibit pohon nangka ini diharapkan menjadi langkah awal yang menular. Tedi pun mengajak pihak-pihak lain, baik individu maupun lembaga, untuk ikut terlibat dalam gerakan kecil namun berdampak ini.
“Mudah-mudahan ini jadi gerakan bersama. Kalau satu orang bisa menyumbang satu pohon, bayangkan berapa banyak pohon yang bisa tumbuh di bumi Garut,” pungkasnya.
Dokumentasi Kegiatan
Selain penanaman, kegiatan hari itu juga diisi dengan edukasi singkat kepada santri tentang cara merawat bibit pohon, pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, serta sesi doa bersama sebagai bentuk rasa syukur atas karunia yang diterima.
Kebersamaan antara Libas, para santri, dan alam tampak nyata dan semua itu berawal dari satu aksi kebaikan kecil: hadiah bibit pohon dari seorang yang memilih dikenal hanya sebagai “Bapak Peri”, (AA)