
Oplus_131072
Garut,Medialibas.com – Gelombang keluhan masyarakat kembali mencuat di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kali ini, tokoh masyarakat setempat, Daman, menyuarakan keresahan warga kecil yang kian tercekik akibat harga kebutuhan pokok yang terus naik dan minimnya lapangan pekerjaan yang layak.
Menurutnya, kondisi ini telah menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi yang luar biasa bagi keluarga menengah ke bawah.
“Sekarang rakyat benar-benar menjerit. Untuk sekadar memberi makan anak dan istri saja sudah membuat pusing. Harga – harga melambung, sementara mencari pekerjaan semakin sulit,” ungkap Dama saat diwawancarai Medialibas.com melalui sambungan Whatsapp miliknya. Sabtu,(16/08/2025).
Harga Pokok Meroket Tanpa Kendali
Di pasar-pasar tradisional, harga sembako melonjak tajam. Beras, minyak goreng, cabe, bawang, hingga telur kini semakin sulit dijangkau. Data lapangan menunjukkan, harga telur ayam yang biasanya di bawah Rp28 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp29 ribu hingga Rp30 ribu. Hal yang sama terjadi pada beras dan minyak goreng, yang harganya terus bergerak naik.
“Pedagang pun sudah seenaknya menentukan harga. Pemerintah seolah diam, padahal rakyat sudah semakin terjepit,” ujar Daman menambahkan.
Pengangguran Meningkat, Masuk Kerja Mahal
Tak hanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok, Daman juga menyoroti peliknya dunia kerja. Ia menegaskan bahwa pengangguran semakin meningkat setelah banyak perusahaan melakukan pengurangan tenaga kerja.
Di wilayah industri, seperti Bekasi dan sekitarnya, kabar yang beredar menyebutkan untuk bisa masuk kerja ke pabrik, para pencari kerja harus menyetor uang sogokan sebesar Rp7 juta hingga Rp10 juta. Ironisnya, kontrak kerja yang ditawarkan paling lama hanya satu tahun.
“Ini praktik yang sudah lama terjadi. Perusahaan memang banyak, tapi rakyat sulit masuk tanpa uang dan koneksi. Keadaan ini jelas tidak adil dan semakin memperburuk keadaan masyarakat,” ucap Daman.
Tuntutan kepada Pemerintah
Fenomena melonjaknya harga sembako dan sempitnya peluang kerja membuat Daman mendesak pemerintah untuk segera turun tangan. Ia menilai Kementerian Perdagangan kurang tanggap terhadap kondisi harga di lapangan.
“Pemerintah jangan hanya jadi penonton. Menteri Perdagangan harus hadir. Presiden juga harus turun langsung, jangan biarkan rakyat semakin menderita,” tegasnya.
Daman berharap Presiden RI, Prabowo Subianto, dapat mewujudkan komitmennya membebaskan rakyat dari kemiskinan.
Di sisi lain, Daman juga meminta Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, serta Bupati Garut, Abdusyakur Syakur Amin, untuk segera meninjau pasar dan mendengarkan langsung keluhan masyarakat.
Rakyat Butuh Solusi Nyata
Menurut Daman, persoalan ini tidak hanya terjadi di Garut, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia. Kondisi serupa dialami masyarakat lain yang menghadapi harga sembako tinggi dan sulitnya mencari pekerjaan.
“Cukup sudah rakyat dibebani janji. Yang dibutuhkan saat ini adalah solusi nyata. Kalau tidak segera ditangani, jangan salahkan rakyat kalau kehilangan kepercayaan pada pemerintah,” pungkasnya. (Red)