Oplus_131072
![]()
Tasikmalaya,Medialibas.com – Rintik hujan yang mengguyur sejak pagi tak menyurutkan semangat nasionalisme di halaman Kantor Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). Di tengah udara dingin dan langit kelabu, Camat Cipatujah Zalkaf Drasma, S.IP berdiri tegak di tengah lapangan, memimpin langsung upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 dengan penuh khidmat.
Kegiatan yang digelar oleh Prokompimcam Cipatujah itu diikuti oleh berbagai unsur masyarakat mulai dari ASN, aparat TNI-Polri, pemerintah desa, organisasi kepemudaan, hingga tokoh masyarakat. Meski pakaian mereka mulai basah oleh hujan, semangat untuk menghormati sejarah perjuangan pemuda Indonesia tetap menyala.
“Peringatan Sumpah Pemuda harus dimaknai sebagai panggilan untuk terus menjaga persatuan bangsa. Ini bukan sekadar seremoni, tapi cermin tekad kita untuk terus bergerak,” ujar Zalkaf dalam amanatnya.
Tema yang Hidup di Lapangan: Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu
Tahun ini, peringatan Sumpah Pemuda mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”
Di sisi lain Zalkaf menegaskan, tema tersebut bukan hanya slogan seremonial, tetapi pesan moral yang seharusnya menggugah kesadaran generasi muda Tasikmalaya agar berani menjadi agen perubahan.
“Pemuda harus berani tampil, berkarakter kuat, religius, santun, dan produktif. Pemerintah daerah berkomitmen memberi ruang bagi kreativitas dan inovasi anak muda,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda untuk membangun daerah, terutama melalui sektor pendidikan, kewirausahaan, dan sosial kemasyarakatan.
Semangat di Tengah Hujan: Simbol Keteguhan Nasionalisme
Meski hujan tak kunjung reda, barisan peserta tetap berdiri tegap hingga akhir upacara. Bendera merah putih berkibar gagah di tengah guyuran hujan, menjadi simbol keteguhan dan persatuan.
“Hujan bukan alasan untuk berhenti menghormati sejarah. Justru di tengah hujan, kita belajar arti keteguhan dan kebersamaan,” ungkap salah satu peserta upacara dari organisasi kepemudaan.
Pemandangan itu menjadi pengingat bahwa semangat Sumpah Pemuda tidak akan pernah luntur oleh cuaca maupun keadaan.
Pemuda Sebagai Pilar Kemajuan Daerah
Dalam sambutannya, Camat Zalkaf Drasma menegaskan pentingnya regenerasi kepemimpinan lokal.
Menurutnya, kemajuan Tasikmalaya tak akan tercapai tanpa peran aktif para pemuda yang berani berinovasi dan bekerja nyata.
“Saya mengajak pemuda Cipatujah menjadi pelopor kegiatan positif, ikut membangun desa, menumbuhkan gotong royong, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Zalkaf juga menyebutkan banyak potensi daerah yang bisa dikembangkan, seperti sektor wisata pantai Cipatujah, pertanian, kewirausahaan lokal, hingga digitalisasi desa peluang yang terbuka lebar bagi generasi muda.
Upacara Sederhana, Makna Mendalam
Suasana haru menyelimuti lapangan saat lagu “Indonesia Raya” dikumandangkan.
Para peserta berdiri tegap, sebagian meneteskan air mata bangga melihat bendera merah putih berkibar di tengah hujan.
“Hujan membuat momen ini semakin sakral. Kami bangga bisa ikut memperingati Hari Sumpah Pemuda meski basah kuyup,” tutur Saepuloh, salah satu panitia pelaksana.
Menatap Masa Depan dengan Optimisme
Menutup amanatnya, Zalkaf Drasma berpesan agar nilai-nilai Sumpah Pemuda tidak berhenti pada seremoni tahunan, melainkan menjadi semangat yang hidup dalam tindakan sehari-hari.
“Pemuda adalah harapan bangsa. Mari buktikan bahwa pemuda Cipatujah mampu menjadi teladan dengan karya, semangat, dan dedikasi untuk negeri,” pungkasnya.
Hujan terus turun lembut hingga upacara berakhir. Namun, di balik dinginnya cuaca, hangatnya semangat kebangsaan terasa begitu nyata.
Setiap tetes hujan seolah membawa doa dan tekad bersama: menjaga persatuan, membangun daerah, dan menatap Indonesia yang lebih baik. (Saepulo)
